Minsel, transparansiindonesia.co.id – Upaya pencegahan dan penanganan stunting menjadi fokus perhatian pemerintah saat ini dengan berbagai program yang dilaksanakan untuk mencegah dan mengintervensi stunting.
Termasuk didalamnya, pemerintah desa yang terus dituntut untuk melakukan berbagai terobosan dan program dalam mengintervensi stunting.
Pemerintah desa Kinaweruan, Kecamatan Maesaan juga terus melaksanakan program-program dan upaya-upaya dalam mencegah dan mengintervensi stunting.
Salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah desa Kinaweruan dalam mencegah stunting adalah melaksanakan pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita.
Dimana, balita dan bayi yang ada dalam kandungan dinilai sangat rentan menjadi stunting apabila tidak mendapatkan asupan gizi yang baik.
Pemberian makanan tambahan kepada balita dan ibu hamil, dilaksanakan dalam giat posyandu yang merupakan agenda rutin yang dilakukan setiap bulan.
Penjabat HukumTua desa Kinaweruan, Djeiner Masengi SPd., MAP mengatakan bahwa pemberian makanan tambahan kepada balita dan bumil merupakan program pemerintah desa untuk mencegah dan mengatasi stunting.
Dimana dijelaskan Djeiner Masengi bahwa makanan tambahan yang diberikan berupa susu, kacang hijau dan makanan bergizi lainnya yang dibutuhkan oleh balita dan ibu hamil untuk mendapatkan asupan makanan bergizi.
“Pemberian makanan tambahan dilaksanakan dalam giat posyandu, kita terus melakukan pencegahan stunting agar desa Kinaweruan bisa menjadi desa yang bebas stunting,” jelas Djeiner Masengi.
Dikatakannya pula bahwa makanan tambahan yang diberikan dibelanjakan melalui alokasi dari anggaran dana desa, serta pula kegiatan operasional yang dibutuhkan dalam posyandu.
Kegiatan posyandu desa Kinaweruan, selain memberikan makanan tambahan, juga ada pelayanan dan pemeriksaan kesehatan terutama kepada lansia dalam giat posyandu lansia, yang dilayani oleh para tenaga kesehatan dari puskesmas Maesaan. (Hen)*
