Minsel, transparansiindonesia.com — Akibat Hujan deras yang mengguyur wilayah Minahasa Selatan dan sekitarnya beberapa waktu lalu, bencana longsor terjadi di beberapa tempat, diwilayah Minsel, dan yang paling parah terjadi dijalan antara desa Mopolo dan Powalutan, Kecamatan Ranoyapo.
Jalan tersebut juga merupakan jalan penghubung antara dua kabupaten yakni Minsel – Mitra, material longsor menimbun jalan tersebut kurang lebih 50 Meter panjangnya.
“Akibat longsor yang terjadi tersebut, kami sempat terisolasi, pada hari kamis, diakibatkan oleh material longsor yang menimbun jalan,” kata salah satu warga Powalutan.
Saat ini jalan tersebut masih tertimbun longsor, walaupun sudah ada upaya pembersihan material longsor tersebut yang dilakukan secara manual oleh masyarakat.
Camat Ranoyapo Joiske Wakas mengatakan bahwa jalan ini merupakan wewenangnya pemerintah provinsi karena menghubungkan dua kabupaten, dan merupakan akses jalan terdekat dari Minsela ke Mitra.
Sementara itu Bhabinkamtibmas Polsek Ranoyapo untuk desa Mopolo, Powalutan dan Beringin, Brigadir Erwin Lolowang, mengharapkan agar kiranya dinas terkait dapat memperhatikan bencana longsor ini, karena apabila dibiarkan seperti ini, akan mengurangi kinerja dari berbagai pihak, salah satunya ia sebagai seorang Bhabinkamtibmas di tiga desa tersebut, begitupun dengan roda perekonomian warga yang terganggu dengan kondisi longsor tersebut.
“Saya berharap pemerintah dan dinas terkait untuk segera memperhatikan bencana longsor ini, dengan menurunkan alat berat untuk membersihkan material longsor, jangan ada korban dahulu baru, ada perhatian dari dinas dan stakehokder terkait untuk turun tangan.” kata Lolowang.
Masyarakat pun sangat mengharapkan akan adanya tindakan cepat dari Pemerintah, untuk dapat membersihkan material longsor ini, jangan sampai sudah ada korban baru bertindak.
(Hengly/TI)*