Begini Tanggapan Toar Palilingan Terkait Bakal Paslon Yulius – Tatong

SULUT880 Dilihat

MANADO,, TI – Jelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah Provinsi Sulawesi Utara, sejumlah nama dan figur dimunculkan ke permukaan dan dijagokan mengikuti konstalasi perhelatan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara.

Bahkan, sudah ada yang disandingkan menjadi pasangan calon untuk mengikuti perhelatan Pilkada Sulut November 2024 mendatang.

Sejumlah nama muncul sebagai paslon Cagub dan Cawagub Sulut, terbaru ada nama Mayjen (Purn) Yulius Selvanus Lumbaa yang dipasangkan dengan Srikandi asal Bolaang Mongondow yakni Tatong Bara.

Paslon Yulius Lumbaa dan Tatong Bara bakal diusung oleh partai Gerindra sebagai paslon Cagub dan Cawagub Sulut di Pilkada Sulut.

Untuk diketahui, Yulius Selvanus Lumbaa merupakan putra Toraja yang juga menjabat ketua perhimpunan masyarakat Toraja Indonesia, sementara Tatong Bara merupakan Srikandi Bolmong yang juga mantan walikota Kota Kotamobagu.

Informasi ini menjadi topik pembicaraan. Ada tanggapan yang bernada positif ada pula yang negatif. Secara positif, setiap orang Indonesia mempunyai hak untuk memilih dan dipilih.

Baca juga:  AMTI Tantang Kapolda Sulut, Seratus Hari Kerja Pertama Mampu Tertibkan Mafia Tambang

Namun secara negatif ada yang berpendapat, apakah orang Sulut sudah tidak punya Sumber Daya Manusia untuk menjadi calon Gubernur.

Munculnya paslon Yulius – Tatong, pengamat politik Toar Palilingan memberikan tanggapan dimana ia mengatakan bahwa setiap partai tentunya berhak untuk menentukan siapa calon yang akan diusung dalam pilkada Sulut.

Namun, tentunya harus melihat kondisi politik sesuai karakter daerah masing-masing, dimana dijelaskan Palilingan bahwa yang paling menentukan adalah figur itu sendiri, apakah figur tersebut sudah dikenal dan mengenal daerah, dan itu sangat terkait dengan ikatan emosional.

“Kedekatan emosional sangat menentukan, karena dalam setiap pemilihan masyarakat akan menilai dari sisi kedekatan emosional, dan untuk pemilihan kepala daerah biasanya pemilih sangat dipengaruhi oleh kedekatan hubungan emosional dengan figur atau pasangan calon, selanjutnya faktor penentu lainnya adalah partai politik, serta jaringan non partai politik,” ujar Toar Palilingan.

Baca juga:  LSM-AMTI; Polda Sulut Periksa Inspektur Daerah Minsel, Diduga Langgar Netralitas ASN

Selain itu, figur atau paslon juga perlu ada keterbukaan terkait latar belakangnya, karena masyarakat Sulawesi Utara sangat terbuka dan toleran serta nasionalis.

Toar menambahkan, dalam Pilkada dan agenda politik, bukan tidak mungkin akan muncul issue yang terkait dengan isu suku, agama, ras dan antar-golongan.

Begitu pula dengan pengaruh lainnya, seperti euforia dan politik uang akan mewarnai pilkada.

Namun, menurut Toar Palilingan bahwa paslon Yulius – Tatong masih harus diuji lagi melalui lembaga survei, apakah diterima oleh masyarakat Sulut atau tidak.

Kemudian parpol atau koalisi parpol (minimal 20 persen) sebelum mengeluarkan rekomendasi pengusulan, pasti akan melakukan survei terkait elektabilitas paslon dalam dua bulan kedepan sebelum pendaftaran paslon pada Agustus mendatang. (T2)*

Yuk! baca berita menarik lainnya dari TRANSPARANSI INDONESIA di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *