Aktivis Sejabar Bicara Gerakan Nasional Bumikan Trisakti, Petisi Batu Tulis Bogor Menuju Indonesia Emas 2045

Kota Bogor TransparansiIndonesia.co.id –  Diskusi kebangsaan yang mengusung tema Gerakan Nasional Bumikan Trisakti, Petisi Batu Tulis Bogor Menuju Indonesia Emas 2045, gerakan ini mengajak para pihak  melaksanakan seluruh amanat Bung Karno dan melestarikan seluruh peninggalan Sang Proklamator yang menjadi simbol spirit perjuangan Bangsa Indonesia khususnya di Kota Bogor, yang diselenggarakan di cafe and resto The Teras Dara, Kamis 20/07/2023

Pemilihan Kota Bogor menjadi lokasi diskusi bukan tanpa alasan, salah satu Aktivis 98 Vayije Sitohang mengatakan, Bung Karno menjadikan Bogor sebagai tempat merenung, memikirkan tentang arah bangsa ini.

“Kalau kita menilik sejarahnya Bung Karno, beliau lahir di Surabaya, masa kecil nya di Blitar, masa remajanya kembali ke Surabaya, dan di Surabaya itu beliau memahami dan mempelajari soal nilai-nilai agama, kemudian ketika dia ke Bandung, dia mempelajari tentang jati diri dan identitas diri, pada Saat jadi presiden, beliau memilih Bogor sebagai tempat merenungkan dan merefleksikan konsepsi-konsepsi berbangsa dan bernegara”, ucapannya.

“Makanya kalau di Bogor dia datang, saya kira ini ada kolerasinya dengan sejarah Bung Karno pernah merancang, menata, menggodok soal bangsa dan negara tepatnya di batu tulis”, sambung Vajireh.

Di waktu yang bersamaan, Ketua Badiklat PDI Perjuangan, Yono Sudono berharap, lewat diskusi kali rakyat Indonesia tidak meninggalkan sejarah.

“Selain tentang Trisakti dia juga berbicara tentang “Jas Merah”, kembali saya tekankan jas merah disini bukan melupakan, tapi meninggalkan sejarah”, tuturnya.

Yono menambahkan, Trisakti punya nilai sejarah, dan masyarakat Indonesia harus faham mengenai arti Trisakti di lihat dari sudut pandang sejarah.

“Berbicara tentang Trisakti, yang perlu kita fahami yaitu inti dari Trisakti itu sendiri, ini yang harus kita fahami karena bernilai sejarah,” pungkasnya

Diskusi  yang diikuti oleh sejumlah gerakan aktivis  masyarakat seperti Masyarakat Indonesia Peduli Trisakti,  Relawan Trisakti untuk Ganjar Pranowo Presiden 2024,  Barikade 98 Jabar, Forum Diskusi Sinergi Indonesia, Zilennial Djoeang Jabar,  Jaringan Simpul Pergerakan Rakyat Jabar untuk Ganjar Presiden 2024, dan sejumlah gerakan lain,  memunculkan sejumlah poin kesepakatan atau petisi yaitu:

Bumikan Nilai Nilai Trisakti merupakan Spritual Bangsa Pondasi Penting Menuju Indonesia Emas 2045
Selamatkan Universitas Trisakti yang merupakan Simbol Trisakti, aset negara menjadi Perguruan Tinggi Negeri (PTNBH), jangan dikuasai oleh agen Proxy yang akan menghancurkan NKRI dan Merah Putih
Pindahkan Makom Peristirahatan Presiden Soekarno dari Blitar ke Istana Batu Tulis sebagaimana pesan Bung Karno.

Baca juga:  Dipercayakan Duduki Pimdeprov Sulut, MEP; Itu Sudah Diplenokan

Bukukan, cetak secara khusus, serta masukan Pidato Bung Karno 1 Juni hati lahir Pancasila, pada kurikulum pendidikan nasional, untuk memperkuat kesadaran nilai nilai kebangsaan pada seluruh generasi muda bangsa.
Tuntaskan dengan cepat pemindahan Ibu Kota Nusantara  (IKN)
Hormati seluruh situs tempat peninggalan Bung Karno, dengan tata kelola yang baik, serta memberikan jaminan kehidupan yang baik, pada seluruh keluarga para pahlawan pendiri bangsa, yang berjuang bersama Presiden Soekarno dalam mendirikan negara Indonesia
Menyatukan tekad perjuangan dalam satu gerakan bersama bergotongroyong, persatuan nasional dan memenangkan Ganjar Pranowo Presiden 2024, untuk kesinambungan Pembangunan Nasional dengan mewujudkan Kabinet Trisakti.***

Yuk! baca artikel menarik lainnya dari TRANSPARANSI INDONESIA di GOOGLE NEWS