Minsel, transparansiindonesia.co.id – Ruas jalan menuju ke Desa Liandok dan Daerah Transmigrasi yang ada di Kecamatan Tompasobaru, Kabupaten Minahasa Selatan, keadaannya sudah sangat rusak parah, dan secepatnya harus ada perhatian serius dari pemerintah agar ada penanganan dan segera diperbaiki.
Ruas jalan yang merupakan salah satu faktor penunjang peningkatan ekonomi masyarakat tersebut, keadaannya sudah sangat rusak dan pula sangat berpotensi terjadinya kecelakaan lalulintas, dikarenakan sudah banyak lubang yang menganga disepanjang jalan tersebut.
Apalagi, dikarenakan cuaca ekstrem dimana curah hujan yang tinggi mengakibatkan akses jalan tersebut menjadi lebih rusak oleh karena drainase yang tidak berfungsi.
Dari pantauan awak media ini, terlihat akses jalan yang menghubungkan desa Karowa dan Liandok, serta pula akses untuk ke daerah transmigrasi tersebut, dibeberapa lokasi aspalnya sudah tidak ada karena terbawa air yang hanyut mengikuti jalan.
Bahkan beberapa pengendara baik roda dua ataupun lebih, terlihat sangat berhati-hati ketika mengikuti atau melalui jalan tersebut.
Tak cuma rusak parah, dibeberapa tempat pun terlihat ada longsor yang sangat berpotensi jalan amblas.
Dan keadaan seperti ini, tentunya sangat membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah melalui instansi terkait, guna memperbaiki akan jalan tersebut dan membuat tanggul agar tidak terjadi jalan amblas.
Apabila jalan tersebut amblas, maka Desa Liandok dan daerah Transmigrasi akan terisolir karena akses jalan tersebut merupakan satu-satunya akses jalan yang bisa dilalui untuk ke pusat kecamatan, baik itu ke fasilitas kesehatan, fasilitas pemerintah maupun pasar yang merupakan pusat perekonomian masyarakat.
Pejabat HukumTua Desa Liandok, Alce Pelleng SPd, mengatakan bahwa memang sering masyarakat mengeluh akan keadaan jalan tersebut karena sudah rusak dan juga beberapa dibeberapa lokasi jalannya terancam amblas oleh karena longsoran tanah.
Untuk diketahui, Desa Liandok berada sekitar 12 Kilometer dari pusat kecamatan, dan jalan yang rusak berada diantara desa Karowa menuju ke Desa Liandok yang jaraknya sekitar 9 Kilometer.
“Warga masyarakat mengeluhkan akan rusaknya jalan tersebut, karena jalan tersebut merupakan akses penting bagi masyarakat Liandok yang merupakan salah satu elemen penting dalam perekonomian masyarakat, namun dikarenakan jalan yang rusak, maka mobilitas apapun menjadi mahal karena harga angkutan yang naik,” kata Alce Pelleng.
Ia pun berharap agar secepatnya dari instansi terkait untuk dapat memperhatikan akan keluhan masyarakat tersebut, agar secepatnya perbaikan jalan menuju Desa Liandok dan daerah Transmigrasi dapat secepatnya direalisasikan, karena bila Jalan amblas maka pastinya Desa Liandok dan daerah Transmigrasi akan terisolir.
(Hengly)*