Minsel, transparansiindonesia.co.id – Pandemi Covid-19 tentunya sangat berdampak pada hampir semua sendi kehidupan manusia, sektor perekonomian menjadi salah satu yang terkena dampak akibat dari pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat dalam upaya percepatan penanganan Covid-19.
Pemerintah terus berupaya, melakukan berbagai kebijakan agar roda perekonomian terus berjalan dimasa pandemi saat ini, salah satunya dengan memberikan bantuan kepada masyarakat.
Dan salah satu jenis bantuan yang, diperuntukkan bagi masyarakat, adalah Bantuan Langsung Tunai Dana Desa, yang merupakan jenis bantuan yang anggarannya di berikan kepada masyarakat pedesaan melalui anggaran yang bersumber dari dana desa (APBN).
Setiap Desa diharuskan mengalokasikan anggaran dari dana desa, untuk Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD), yang diperuntukkan bagi masyarakat atau keluarga yang benar-benar membutuhkan dan layak mendapatkan bantuan tersebut, dimana para Keluarga Penerima Manfaat (KPM) ditetapkan melalui musyawarah desa penetapan KPM BLT-DD.
Salah satu desa yang mengalokasikan anggaran dana desa untuk BLT-DD adalah Desa Keroit, Kecamatan Motoling Barat, dimana ditahun anggaran 2021 ini, melalui musyawarah desa khusus penetapan KPM BLT-DD, ditetapkan sebanyak 59 KPM, yang kemudian di lakukan kembali musdesus dan ada penambahan sehingga menjadi 62 KPM.
Dimana untuk bulan pertama (Januari) ada sebanyak 59 KPM yang menerima BLT-DD, dan kemudian untuk bulan ke-dua hingga saat ini (bulan ke-5) sebanyak 62 KPM yang menerima BLT-DD.
Penjabat HukumTua Desa Keroit Neyla Piri S.Kep.Ns, mengatakan bahwa, ketambahan jumlah KPM dari 59 menjadi 62 dikarenakan ada masyarakat atau keluarga yang sebelumnya menerima bansos seperti PKH dan BPNT, namun saat ini tak lagi terakomodir dalam bantuan tersebut, maka pemdes melaksanakan Musdes dan kemudian ditambahkan ke KPM BLT-DD, karena keluarga tersebut sangat layak menerima bantuan.
Neyla Piri kepada awak media transparansindonesia.co.id mengatakan bahwa, setelah sebelumnya Pemdes Keroit menyalurkan BLT-DD bulan ke-1, ke-2 dan ke-3maka selanjutnya di lakukan penyaluran BLT-DD untuk bulan ke-4, bulan ke-5 dan bulan ke-6.
Penyaluran BLT-DD oleh Pemdes Keroit kepada para KPM BLT-DD untuk bulan ke-4, ke-5, dan ke-6 dilaksanakan secara door to door, dimana bantuan tersebut disalurkan langsung ke rumah para KPM.
“Ada sebanyak 62 KPM yang menerima BLT-DD untuk bulan ke-4, ke-5 dan ke-6, dan penyalurannya kita lakukan secara door to door, atau membawa langsung bantuan tersebut ke rumah-rumah para KPM, hal tersebut kita maksudkan agar tidak terjadi kerumunan warga disaat penyaluran BLT-DD,” kata Penjabat HukumTua Neyla Piri.
Dikatakannya pula bahwa jumlah KPM BLT-DD desa Keroit sebanyak 62 KPM telah memenuhi syarat sebagaimana surat edaran dari kementerian yang mengatakan bahwa alokasi untuk BLT-DD adalah 30 persen dari Pagu Dandes, apabila Dandes berjumlah 800 juta hingga 1,2 Milliar.
“Jumlah KPM BLT-DD Desa Keroit telah memenuhi syarat 30% alokasi Dandes untuk BLT-DD, dimana Pagu Dandes Keroit tahun 2021 berjumlah Rp.959.663.000,” tambah Neyla Piri.
Proses penyaluran BLT-DD kepada para KPM Desa Keroit dilakukan dengan melibatkan jajaran pemerintah desa yang didampingi oleh lembaga desa, sehingga memastikan bahwa bantuan tersebut sampai kepada para keluarga penerima manfaat.
Adapun tujuan pemberian BLT-DD ditahun 2021 ini adalah dalam rangka pemulihan ekonomi masyarakat, sehingga kepada para KPM diharapkan agar dapat memanfaatkan bantuan tersebut dengan sebaik-baiknya, guna peningkatan roda perekonomian masyarakat yang ada didesa sendiri.
Neyla Piri, dalam wawancara dengan awak media ini, mengatakan bahwa selain dialokasikan untuk BLT-DD, anggaran dana desa Keroit tahun 2021, dialokasikan juga untuk belanja beberapa kegiatan, diantaranya penanganan Covid-19 yang dialokasikan 8 persen dari Pagu Dandes, pendataan SDGs, bidang pembangunan desa didalamnya pembangunan infrastruktur desa, serta bidang pemberdayaan.
Neyla Piri pun menyampaikan bahwa dukungan dan support dari semua elemen masyarakat desa menjadi sangat penting dalam upaya pembangunan yang ada didesa, maka dari ia sangat mengharapkan kerjasama dari semua pihak untuk berkolaborasi dalam memajukan pembangunan yang ada didesa.
Begitu pula, terkait situasi saat ini dimana masyarakat beraktivitas masih dalam masa pandemi, ia terus mengingatkan kepad masyarakat untuk selalu disiplin dalam mematuhi penerapan protokol kesehatan. (Hengly)*