Jakarta, transparansiindonesia.co.id – Permasalahan yang menimpa salah satu calon siswa Bintara Polri utusan dari Polres Minahasa Selatan, yakni Rafael Malalangi putra Pinapalangkow Kecamatan Tareran, mendapatkan perhatian dari berbagai pihak.
Video unggahan keluhan dari Keluarga Rafael, viral di media sosial, dimana pasalnya permasalahan yang dialami Rafael adalah, dalam live streaming pengumuman kelulusan, Rafael dinyatakan lulus Casis Bintara Polri, namun setelah dilihat dalam pengumuman oleh Panitia Bintara Polri dalam ceklist, nama Rafael sudah tidak ada.
Akan halnya tersebut, turut juga mendapat perhatian dari LSM Aliansi Masyarakat Transparansi Indonesia (LSM-AMTI), dimana melalui Ketua Umum DPP AMTI Tommy Turangan SH, meminta agar Kapolri mencopot panitia penerimaan Casis Bintara Polri, Polda Sulut.
“Terkait masalah yang menimpa putra Minsel atas nama Rafael, AMTI minta Kapolri mencopot panitia penerimaan Casis Bintara Polri, yang ada di Polda Sulut,” ujar Turangan.
Ditambahkannya pula, bahwa pihak keluarga setelah melihat dan mendengar bahwa Nama Rafael masuk atau lulus dalam penerimaan Casis Bintara Polri, langsung melaksanakan syukuran, namun sayangnya setelah dilakukan ceklist nama Rafael telah dihapus dan tidak masuk dalam daftar kelulusan.
Sebagaimana yang disampaikan oleh Karo SDM Polda Sulut bahwa hal tersebut dikarenakan kesalahan dalam penginputan data oleh operator, dimana nama Rafael yang berada diurutan ke-22 dari total kuota 22.
Karena itu, AMTI menilai bahwa pihak panitia tidak profesional dalam menjalankan tugasnya, maka dari itu, dengan tegas AMTI meminta Kapolri untuk mencopot panitia penerimaan Casis Bintara Polri.
Dikatakannya lagi bahwa jangan sampai ada mafia dalam penerimaan Casis Bintara Polri, karena itu sangat merusak citra institusi Polri. (***)