Jakarta/transparansiindonesia.com – Lembaga survei Indo Barometer hari ini merilis survei soal pemilu presiden 2019. Berbagai skenario dipaparkan Indo Barometer, termasuk simulasi capres-cawapres yang kemungkinan besar akan maju di pemilu 2019. Dalam simulasi dua pasangan capres-cawapres, terdapat skenario pertama yaitu Joko Widodo-Gatot Nurmantyo melawan Prabowo Subianto-Anies Baswedan.
Hasilnya, elektabilitas Jokowi-Gatot mencapai 47,9 persen sementara Prabowo-Anies mencapai 19,4 persen. Sebanyak 19,4 persen responden tidak menjawab. Saat menyampaikan paparan, Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari menjelaskan lima syarat utama cawapres untuk Jokowi agar menang pemilu adalah pertama berasal dari kalangan militer.
“Lalu berpengalaman dalam pemerintahan, dekat dengan rakyat, menguasai dunia internasional dan pintar,” ujar Qodari saat paparan di Hotel Atlet Century Park, Senayan, Jakarta Selatan, Minggu (3/12).
Ia juga menjelaskan bahwa cawapres bagi Prabowo sebaiknya berasal dari kalangan sipil. “Dekat dengan rakyat, berpengalaman dalam pemerintahan dan punya visi dan misi yang bagus,” lanjut dia.
Menurut Qodari, Anies punya elektabilitas tinggi sebagai cawapres karena sudah dikenal sebagai Gubernur DKI.
“Pertama dia sudah dikenal, kedua dia cukup disukai. Karakter yang menonjol dari Pak Anies ini, dia dianggap intelektual. Kalau ngomong enak,” tuturnya.
Skenario kedua dalam simulasi dengan pertanyaan tertutup ini adalah Jokowi-Tito Karnavian melawan Prabowo-Anies. Hasilnya, pasangan Jokowi-Tito meraup 41,5 persen sementara Prabowo-Anies mencapai 21,7 persen.
Simulasi ketiga yaitu menyandingkan Jokowi dengan Sri Mulyani melawan Prabowo-Anies. Hasilnya, Jokowi-Sri Mulyani meraih elektabilitas 43,4 persen sementara Prabowo-Anies 21,5 persen. Skenario lain yaitu Jokowi-Agus Yudhoyono melawan Prabowo-Anies. Hasilnya, elektabilitas Jokowi-AHY mencapai 48,6 persen atau lebih tinggi dari skenario Jokowi-Gatot sementara Prabowo Anies mencapai 19.
Skenario selanjutnya adalah memasangkan Jokowi dengan Ridwan Kamil melawan Prabowo-Anies. Hasilnya, Jokowi-Emil meraih elektabilitas 46,6 persen sementara Prabowo-Anies mencapai 21,4 persen. Skenario lain adalah Jokowi-Budi Gunawan melawan Prabowo-Anies, hasilnya 41,2 persen melawan 21,2 persen.
Indo Barometer juga mencoba memasangkan Jokowi-Puan Maharani melawan Prabowo-Anies. Hasilnya, Jokowi-Puan menang dengan 43,3 persen melawan 21,7 persen untuk Prabowo-Anies. Skenario terakhir yaitu Jokowi-Moeldoko melawan Prabowo-Anies. Hasilnya, 43,5 persen melawan 22 persen.
Survei digelar pada periode 15-23 November 2017 dengan metode wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner. Survei digelar di 34 provinsi seluruh Indonesia terhadap 1.200 responden dengan margin of error +/- 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Metode penarikan sampel yaitu multistage random sampling. Responden merupakan penduduk Indonesia berusia di atas 17 tahun. (red/TI)*
sumber/indobrita