Minsel, transparansiindonesia.co.id – – Karya Nyata dari Bupati Perempuan pertama di Minahasa Selatan DR.Christiany Eugenia Paruntu SE dalam pengabdiannya sebagai Top Leader di Minahasa Selatan sangat patut diacungi jempol, selama hampir dua periode memimpin Kabupaten Minsel, telah banyak prestasi dan penghargaan yang diterimanya karena berhasil membawa Kabupaten Minahasa Selatan ke arah pembanguan yang lebih baik.
Periode Pertama memimpin Minsel (2010-2015) Bupati cantik ini berhasil menuntaskan hutang yang ada sekitar 106 Milliar, tentunya bukan angka yang sedikit, dan juga dibawah kepemimpinan Sosok wanita cerdas tersebut PAD Minsel semakin meningkat.
“Saya sangat bersyukur saya terpanggil untuk Mengabdi di Kabupaten Minahasa Selatan, dan puji Tuhan, diperiode pertama saya sebagai Bupati Minsel, berhasil menuntaskan hutang Kabupaten Minsel yang berkisar Rp.106 Milliar, dan itu semua karena kemurahan Tuhan,” kata Bupati Tetty Paruntu.
Hal tersebut disampaikan Bupati yang dikenal familiar dengan masyarakat tersebut tatkala menghadiri dan menyampaikan sambutan dalam Rakernas LMI yang digelar baru-baru ini.
Sosok wanita yang Cerdas Energik dan Profesional tersebut mengatakan pula bahwa dalam setiap melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya ia selalu mengandalkan Tuhan, selalu berdoa memohon tuntunan dan petunjuk dari Tuhan, agar setiap tugas yang dilaksanakannya benar-benar untuk kepentingan dan kesejahteraan warga masyarakat.
“Akan sangat luar biasa jika kita selalu andalkan Tuhan, kita akan mendapat berkat melimpah dan mampu menyelesaikan masalah yang sedang kita hadapi, saya selalu menggelar Ibadah KKR dan KPI di Minahasa Selatan, bagi saya Tuhan harus jadi nomor satu, dan akhirnya oleh kemurahan Tuhan dalam empat tahun pertama saya memimpin Minsel hutang berhasil terbayarkan,” tambah Tetty Paruntu.
Sementara itu masalah Pendapatan Asli Daerah, Bupati Inovatif ini berhasil meningkatkan PAD Minsel menjadi sangat signifikan dimana dahulunya PAD hanya sekitar Rp.2,5 Milliar sekarang meningkat menjadi Rp.40 Milliar.
” Sekali lagi ini hanya berkat kemurahan dan kasih Tuhan, kita harus berserah dan berseru kepada Tuhan, walaupun seringkali kita dicibir, dihina, dan dicemooh, tapi kita harus doakan mereka, ini adalah salah satu cara ampuh, karena Tuhan sudah mengampuni Dosa kita melalui pengorbanan di kayu salib, berarti juga kita harus saling mengampuni sesama. Manusia,” tutup Bupati Tetty Paruntu.
(Hengly)*