Kabid PP & PA Minsel Berikan Pendampingan Bagi Korban Pelecehan Seksual di Desa Poopo

Minsel105 Dilihat

Amurang/transparansiindonesia – Korban Pelecehan Seksual yang di duga di lakukan oleh Salah Satu Kepala Sekolah Dasar (SD) di Desa Poopo Kecamatan Ranoyapo mendapat pendampingan dari Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP & PA) Kabupaten Minahasa Selatan Frely Turangan.

Seperti diberitakan media ini sebelumnya bahwa pada Kamis kemarin (10/8) telah terjadi dugaan pemerkosaan yang dilakukan oknum kepala sekolah Dasar (JM) terhadap muridnya yang masih duduk dibangku kelas enam, dan atas perbuatannya Oknum JM saat ini telah mendekam ditahanan Polres Minsel.

Ketika ditemui usai memberikan pendampingan kepada Keluarga Korban, Kabid PP & PA Frely Turangan mengatakan  Hal ini di lakukannya karena sudah menjadi tugas dan tanggung jawabnya sebagai kepala bidang PP & PA, Ketika menemui keluarga korban Kabid Frely memberikan motivasi kepada korban dan keluarga, agar anak yang menjadi Korban pelecehan seksual ini dapat menjalani hidupnya seperti anak-anak yang lain.

Baca juga:  Ribuan Massa Kawal PYR-FAM Daftar Ke KPU Minsel

“Dalam pendampingan tersebut saya memberikan motivasi kepada korban dan keluarga agar supaya anak ini dapat bersekolah lagi, sebab saya dengar pasca kejadian itu, anak ini sudah tidak mau sekolah, karena mungkin masih trauma dengan kejadian itu, dan pihak kami akan tetap mengawal proses hukum bagi tersangka, agar supaya tetetsang dihukum sesuai dengan aturan yang berlaku.” Kata Kabid PP & PA Frely Turangan, yang juga merupakan Owner Klinik Bersalin ‘Sutra’ Lindangan.

Selain mengunjungi Keluarga Korban, Kabid Frely Juga mengunjungi Sekolah dimana Korban mengecap pendidikan, disekolah tersebut Kabid memberikan sosialisasi serta mengatakan kepada murid-murid yang ada di sekolah tersebut agar jangan mengucilkan korban dengan membuang kata-kata yang menyinggung perasaan korban.

Baca juga:  Sukseskan HUT W/KI SG, Pemdes Dan Masyarakat Ponsa Kerja Bakti Di Lokasi Kegiatan

“Janganlah kita mengucilkan korban dengan kata-kata yang nantinya akan menyinggung perasaan korban, tapi marilah kita bantu dia (korban-red) untuk mau bersekolah lagi, agar dia dapat memperoleh pendidikan sebagaimana anak-anak yang lain.” tutup Frely Turangan dalam perbincangannya dengan Jurnalist transparansiindonesia.com dirumahnya. (Hengly.K/TI)

Yuk! baca artikel menarik lainnya dari TRANSPARANSI INDONESIA di GOOGLE NEWS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *