SULUT, TI -Aksi Bundir yang sering terjadi di Jalan Layang Interchange Kota Manado menjadi sorotan publik akan keberadaan jalan layang tersebut.
Sehingga publik pun meminta kepada instansi terkait untuk membangun pengaman ya mencegah orang melakukan aksi Bundir di lokasi jalan layang Interchange.
Dan respon langsung diberikan oleh BPJN Sulawesi Utara dengan membangun pagar pengaman di sepanjang jalan layang untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan terjadi lagi disana.
Perubahan terjadi setelah pihak Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Utara mengambil langkah konkret dengan memasang pagar pengaman di sepanjang jembatan guna meningkatkan keselamatan pengguna jalan.
Sejak kemarin, kondisi jalan layang yang sebelumnya minim perlindungan kini lebih aman dan nyaman untuk dilalui, bahkan pada malam hari.
Keputusan BPJN Sulawesi Utara dalam memasang pagar pengaman ini merupakan respons atas berbagai keluhan dan desakan dari masyarakat serta aktivis yang telah lama menyuarakan pentingnya peningkatan aspek keselamatan di lokasi tersebut.
Kini, dengan adanya pagar pembatas yang kokoh dan dirancang untuk mencegah kejadian-kejadian yang tidak diinginkan, masyarakat merasa lebih tenang saat melintas.
Ketua Aliansi Masyarakat Transparansi Indonesia (AMTI) Pusat, Tommy Turangan, memberikan apresiasi tinggi terhadap langkah yang diambil oleh BPJN Sulawesi Utara.
Menurutnya, keberadaan pagar pengaman ini bukan hanya menjadi solusi terbaik untuk mencegah insiden bunuh diri, tetapi juga menunjukkan kepedulian pemerintah dalam meningkatkan keselamatan pengguna jalan.
Ia menegaskan bahwa sejak awal keberadaan jembatan ini memang memiliki standar keselamatan yang kurang memadai, sehingga celah untuk terjadinya kejadian tragis sangat terbuka.
“Keputusan cepat yang diambil oleh Kepala Balai BPJN Sulawesi Utara, Handiyana, S.T., M.T., M.Sc., dalam membangun pagar pengaman adalah langkah yang sangat tepat. Ini merupakan solusi terbaik yang seharusnya sudah dilakukan sejak lama. Dengan adanya pagar ini, masyarakat yang melintasi jembatan, baik pada siang maupun malam hari, kini bisa merasa lebih aman dan tidak lagi dihantui rasa was-was,” ujar Tommy Turangan dalam wawancara dengan wartawan IDNEWS.CO belum lama ini.
Lebih lanjut, Tommy menegaskan bahwa LSM AMTI akan terus mendukung penuh berbagai program kerja BPJN, terutama jika program-program tersebut berorientasi pada kepentingan umum dan keselamatan masyarakat.
Menurutnya, setiap proyek infrastruktur yang berdampak positif terhadap kehidupan masyarakat patut diapresiasi dan didukung sepenuhnya.
Selain pemasangan pagar pengaman, ia juga menyoroti pentingnya perbaikan jalan nasional yang selama ini kondisinya cukup memprihatinkan.
“Jika sebuah proyek atau kebijakan membawa manfaat besar bagi kepentingan masyarakat luas, maka kami dari LSM AMTI akan selalu berada di garis depan untuk mendukung. Termasuk dalam hal perbaikan jalan nasional yang kini banyak mengalami kerusakan cukup parah. Pemerintah harus benar-benar memastikan bahwa anggaran pemeliharaan tersedia dan digunakan dengan optimal demi kepentingan rakyat,” tambahnya.
Selain itu, Tommy juga mempertanyakan penyebab banyaknya jalan nasional yang mengalami kerusakan parah.
Dirinya mengungkapkan bahwa selama ini kondisi jalan di berbagai titik sangat memprihatinkan, sehingga menimbulkan tanda tanya besar di masyarakat. Apakah ini disebabkan oleh kurangnya anggaran pemeliharaan, ataukah ada proyek lain yang lebih diprioritaskan sehingga pemeliharaan jalan menjadi terabaikan? Namun, ia tetap optimistis bahwa dengan kepemimpinan yang baru, BPJN Sulawesi Utara akan bekerja lebih cepat dan lebih baik dibandingkan periode sebelumnya.
“Banyak jalan nasional yang kondisinya rusak parah, bahkan di beberapa titik sudah tidak layak dilalui kendaraan. Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan besar, apakah memang sudah terlalu lama tidak diperbaiki atau ada faktor lain yang menyebabkan perbaikan terkesan lambat? Namun, saya tetap yakin bahwa BPJN di bawah kepemimpinan yang baru akan jauh lebih responsif terhadap permasalahan infrastruktur ini,” tandas Tommy Turangan.
Dengan adanya pemasangan pagar pengaman di Jalan Layang Interchange Manado ini, diharapkan tidak hanya menekan angka kecelakaan dan tindakan bunuh diri, tetapi juga menjadi contoh bagi proyek infrastruktur lainnya agar selalu mengedepankan aspek keselamatan pengguna jalan.
Ke depan, masyarakat berharap agar BPJN terus meningkatkan kinerja dalam memastikan setiap infrastruktur yang dibangun atau diperbaiki memenuhi standar keselamatan yang tinggi demi kesejahteraan dan keamanan bersama. (T2)*