AMTI Minta Pemprov Sulut Perhatikan Keluhan Petani Nilam Terkait Stabilitas Harga

SULUT5046 Dilihat

Sulut, TI – Tanaman Nilam menjadi viral dan banyak diminati oleh masyarakat petani oleh karena hasilnya yang menjanjikan dan menjadi pendongkrak ekonomi masyarakat hingga akhir 2024 lalu.

Namun, memasuki awal tahun 2025, harga jual minyak nilam terus merosot dan ditingkatan pengepul atau pemilik tong (Ketel) penyulingan, harga minyak nilam sempat menembus angka Rp. 700 ribu per kilogram.

Angka tersebut, tentunya sangat dikeluhkan oleh petani Nilam oleh karena tidak sebanding lagi dengan biaya yang dikeluarkan oleh petani disaat menanam dan merawat hingga masuk masa panen.

Merosotnya harga jual minyak nilam, mendapatkan perhatian dari LSM-AMTI yang terus getol menyuarakan aspirasi dan keluhan masyarakat.

Baca juga:  RML; Ketum Parpol Tak Berhak Berhentikan Kepada Daerah

Tanaman Nilam menjadi primadona di hampir seluruh Sulawesi Utara dan bahkan hingga ke luar daerah.

Ketua umum DPP LSM-AMTI, Tommy Turangan SH mengatakan bahwa pemerintah seharusnya memperhatikan keluhan masyarakat apalagi yang berkaitan dengan ekonomi rakyat.

Dimana menurutnya, dengan adanya tanaman Nilam roda pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Utara mengalami peningkatan, namun awal tahun 2025, masyarakat petani Nilam mengeluh oleh karena harga jualnya yang terus merosot.

Maka dari itu, ia meminta agar pemerintah provinsi Sulawesi Utara dapat memperhatikan keluhan masyarakat ini, agar dapat mencari solusi untuk kembali menstabilkan harga jual minyak nilam.

Ia pun meminta kepada gubernur Sulawesi Utara yang baru dilantik Yulius Selvanus Komaling untuk mendengarkan aspirasi dan keluhan masyarakat.

Baca juga:  LSM-AMTI Minta Polda Sulut Tindak Serius Mafia Solar, Turangan; Masih Bebas Berkeliaran

Dikatakan Turangan, gubernur YSK bisa memerintahkan ke SKPD terkait untuk membuat kajian-kajian agar petani Nilam mendapatkan kepastian harga jual minyak nilam yang tentunya berpihak ke Petani.

“Apalagi dengan adanya tanaman Nilam ini, pemerintah dapat terbantukan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi masyarakat dan juga dapat mengurangi angka pengangguran,” kata Turangan.

Karena, dilapangan memang terlihat tanaman Nilam mampu menyedot banyak tenaga kerja yang tentunya berdampak pada perekonomian masyarakat. (T2)*

Yuk! baca berita menarik lainnya dari TRANSPARANSI INDONESIA di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *