Minsel, transparansiindonesia.co.id – Viralnya tanaman Nilam dikalangan masyarakat sebagai tanaman yang memiliki nilai ekonomi tinggi, membuat masyarakat memanfaatkan lahan yang ada untuk dikelola dan ditanami Nilam.
Lahan-lahan yang sudah tidak diolah lagi atau lahan tidur mulai dimanfaatkan masyarakat untuk ditanami Nilam, termasuk lahan persawahan.
Menjadi tantangan ketika lahan persawahan yang seharusnya ditanami tanaman pangan seperti padi, beralih fungsi dan ditanami Nilam.
Ditengah gencarnya, pemerintah mensosialisasikan gerakan menanam untuk ketahanan pangan, alih fungsi lahan terjadi ditengah-tengah masyarakat pedesaan yang melakukan penanaman nilam di area persawahan.
Ajakan kepada masyarakat untuk memanfaatkan lahan persawahan ditanami tanaman pangan seperti padi, disampaikan oleh Asisten 2 Setdakab Minsel, Frangki Tangkere S.Pi., M.Si.
Hal tersebut disampaikannya ketika membuka kegiatan Musrenbang RPKD di kecamatan Tompasobaru mewakili Bupati Minsel pada Selasa (11/2/2025).
Ia mengajak masyarakat yang ada di Minahasa Selatan lebih khusus di Tompasobaru untuk jangan terfokus hanya pada tanaman Nilam, tapi juga diimbangi dengan menanam tanaman pangan, seperti padi, jagung, dan tanaman pangan lainnya.
Hal tersebut dalam rangka mendukung program pemerintah tentang ketahanan pangan guna mewujudkan Minsel swasembada pangan. (Hen)*