LSM-AMTI Soroti Ketua KPU Sulut Yang Terkesan Tak Kooperatif Dengan Wartawan

Berita Utama, Politik, SULUT57634 Dilihat

SULUT, TI – Lembaga Swadaya Masyarakat Aliansi Masyarakat Transparansi Indonesia (LSM-AMTI) menyoroti sikap dari ketua komisi pemilihan umum (KPU) Sulawesi Utara yang terkesan tak kooperatif dengan para awak media atau wartawan.

Sorotan dari LSM-AMTI terhadap Ketua KPU Sulut, Kenly Poluan terkait wartawan yang hendak mewawancarainya mengenai insiden di KPU Minahasa Utara, tapi Kenly ternyata lari dan tak menemui wartawan.

“Sikap tak terpuji ditunjukkan oleh ketua KPU Sulut, sudah mengiyakan untuk diwawancarai tapi anehnya tidak kunjung menemui wartawan untuk diwawancarai, apakah ia takut untuk diwawancarai terkait peristiwa di KPU Minut,,?” ujar Tommy Turangan SH, Ketua Umum DPP LSM-AMTI.

Lanjut Turangan, seharusnya Kenly Poluan dapat menghargai para wartawan karena mereka adalah mitra kerja dalam mensosialisasikan kegiatan-kegiatan KPU untuk mensukseskan pelaksanaan pemilihan umum.

Baca juga:  AMTI Warning Para Kades, Turangan; Penyaluran BCBP Harus Tepat Sasaran
Diketahui, sangat ini tengah hangat diperbincangkan di jagad dunia maya, dan sejumlah media baik elektronik, dan media online terkait KPU Minahasa Utara yang lagi dan lagi kembali menuai sorotan dan kritik pedas dari masyarakat menyoal pelaksanaan pendaftaran bakal pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati tahun 2024.

Publik mempertanyakan soal sesi pendaftaran MJP-CK yang tidak dilakukan publikasi live streaming, sementara saat pasangan JG-KWL mendaftar ditayangkan lewat video live.

Sebelumnya viral, ulah istri dari Bacabup MJP yang memaksakan diri masuk keruangan pendaftaran yang dibatasi hanya bagi Paslon, LO ketua dan sekretaris partai pengusung.

Ketum LSM-AMTI kemudian menambahkan bahwa hal-hal itu menyangkut proses pendaftaran yang terkesan amburadul sangat berpotensi memancing reaksi publik.

Baca juga:  Lantik 3 Wakil Rektor, Prof. Berty Sompie Ingatkan Hal Ini

“Jadi secara umum pelaksanaan pendaftaran ini penuh dengan hal-hal yang bertolak belakang dengan komitmen KPU melaksanakan tahapan Pilkada yang adil, transparan dan diketahui secara umum,” katanya.

Menurutnya, bercermin pada Pilkada 2019 lalu, pelaksanaan tahapan Pilkada 2024 ini banyak ketimpangan dan mengundang kecurigaan publik dan para pendukung paslon.

Pada saat Paslon JG-KWL datang pada siang hari, idealnya KPU mengantisipasi dengan makan siang meski hanya makanan dos, apalagi dukungan dana hibah bagi KPU sangat fantastis dari daerah lain di Minut. (T2)*

Yuk! baca artikel menarik lainnya dari TRANSPARANSI INDONESIA di GOOGLE NEWS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *