SULUT, TI – Lembaga Swadaya Masyarakat Aliansi Masyarakat Transparansi Indonesia (LSM-AMTI) menyoroti sikap dari ketua komisi pemilihan umum (KPU) Sulawesi Utara yang terkesan tak kooperatif dengan para awak media atau wartawan.
Sorotan dari LSM-AMTI terhadap Ketua KPU Sulut, Kenly Poluan terkait wartawan yang hendak mewawancarainya mengenai insiden di KPU Minahasa Utara, tapi Kenly ternyata lari dan tak menemui wartawan.
“Sikap tak terpuji ditunjukkan oleh ketua KPU Sulut, sudah mengiyakan untuk diwawancarai tapi anehnya tidak kunjung menemui wartawan untuk diwawancarai, apakah ia takut untuk diwawancarai terkait peristiwa di KPU Minut,,?” ujar Tommy Turangan SH, Ketua Umum DPP LSM-AMTI.
Lanjut Turangan, seharusnya Kenly Poluan dapat menghargai para wartawan karena mereka adalah mitra kerja dalam mensosialisasikan kegiatan-kegiatan KPU untuk mensukseskan pelaksanaan pemilihan umum.
Publik mempertanyakan soal sesi pendaftaran MJP-CK yang tidak dilakukan publikasi live streaming, sementara saat pasangan JG-KWL mendaftar ditayangkan lewat video live.
Ketum LSM-AMTI kemudian menambahkan bahwa hal-hal itu menyangkut proses pendaftaran yang terkesan amburadul sangat berpotensi memancing reaksi publik.
“Jadi secara umum pelaksanaan pendaftaran ini penuh dengan hal-hal yang bertolak belakang dengan komitmen KPU melaksanakan tahapan Pilkada yang adil, transparan dan diketahui secara umum,” katanya.
Menurutnya, bercermin pada Pilkada 2019 lalu, pelaksanaan tahapan Pilkada 2024 ini banyak ketimpangan dan mengundang kecurigaan publik dan para pendukung paslon.
Pada saat Paslon JG-KWL datang pada siang hari, idealnya KPU mengantisipasi dengan makan siang meski hanya makanan dos, apalagi dukungan dana hibah bagi KPU sangat fantastis dari daerah lain di Minut. (T2)*