Kampar, Transparansi indonesia.co.id Program Kurikulum merdeka Mata pelajaran P5BK dengan materi pembelajaran yang diangkat yaitu perundungan atau bullying dan cakap bersosial media yang menjadikan Narasumber anggota Kepolisian Polres Kampar, (27/05/2024)
Adapun yang mendampingi dan hadir dalam pembelajaran tersebut Kepala Sekolah SMK N1 Bangkinang Bapak Yusrin, Spd, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Ibuk Eka Yulia, M.pd, Asisten Kurikulum Aldi Hafandi, S.pd, Guru Rachmad, S.Pd kemudian Pemateri Ipda Ashari Antoni, S.Kom, Bripda M.Haviz dan siswa kelas 11 dengan jumlah 516 siswa.
Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Bangkinang Bapak Yusrin, S.pd mengatakan kepada media bahwa “Kegiatan P5 merupakan kegiatan wajib dalam Kurikulum Merdeka dimana siswa/i akan merasakan langsung belajar diluar kebiasaan belajar di kelas” ungakap nya.
Tema dari P5 dipilih SMKN 1 Bangkinang semester ini ada beberapa tema yakni Bangunlah Jiwa dan Raga, Kearifan Lokal, Kebekerjaan dan Kewirausahaan. Untuk Tema Bangunlah Jiwa dan Raganya tentang Perundungan dan Bijak Bermedia Sosial maka dianggap perlu untuk mendatangkan pihak Kepolisian (Polres Kampar) dalam memberikan pemaparan dan informasi tentang pembullyan” terang Yusrin.
Menurut Kepala Sekolah SMKN 1 Bangkinang tersebut, kegiatan ini merupakan kegiatan yang penting, karena banyak kejadian-kejadian perundungan dibeberapa lembaga pendidikan bahkan sampai menimbulkan korban. Dengan kegiatan ini diharapkan siswa menyadari bahaya dari perundungan agar tidak terjadi di lingkungan sekolah (SMKN 1 BANGKINANG) dan ditengah masyarakat” Jelas pak Yusrin.
Dengan kegiatan ini, juga diharapkan bisa menambah wawasan anak didik agar bijak bersosial media dan tidak mudah menyebarkan informasi Hoax” lanjut Yusrin
Kepala SMKN 1 Bangkinang juga menambahkan informasi tentang sekolah ” SMKN 1 BANGKINANG merupakan Sekolah Kejuruan Negeri pertama di Kabupaten Kampar yang merupakan Sekolah Pusat Keunggulan dan memiliki 10 Paket Keahlian yakni:
1. Teknik Kendaraan Ringan dan Otomotif (TKRO)
2. Teknik Sepeda Motor (TSM)
3. Teknik Permesinan (TP)
4. Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi (TKJT)
5. Teknik Elektronika Audio Video (TEAV)
6. Teknik Pemanasan, Tata Udara dan Pendingin (TPTUP)
7. Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan (DPIB)
8. Desain Komunikasi Visual (DKV)
9. Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL)
10. Pengembangan Perangkat Lunak dan Gimana (PPLG)
Kurikulum yang dipakai merupakan kurikulum merdeka dari awal kurikulum ini diperkenalkan” Ungkap pak Yusrin.
Kapolres Kampar AKBP Ronald Sumaja, SIK melalui PS. Kasi Humas IPDA Ashari Antoni, S.Kom mengatakan “Benar bahwa Pihak Sekolah SMK N 1 Bangkinang mengirimkan surat permintaan ke Polres Kampar untuk sebagai Narasumber dari tema kegitan yaitu Perundungan dan Bijak Bersosial Media Bersama Polres Kampar” ungkap Antoni.
Pada kesempatan itu kami mensosialisasikan kepada siswa/i SMK N1 Bangkinang kelas 11 tentang Perundungan ataupun Bullying yang diistilahkan dari bahasa hukum nya yaitu perbuatan penganiayaan dan menjelaskan apa saja perbuatan yang di kategorikan penganiayaan dan berpa lama ancaman hukuman bagi pelaku penganiayaan tersebut” ungkap Antoni.
Kemudian kami juga memberikan pemahaman tentang undang undang Informasi dan Teknologi kepada para siswa agar bisa mengetahui apa saja larangan dan sanksi bagi pelanggar undang undang ITE tersebut karena memang erat kaitannya dengan tema yang diangkat yaitu cakap dalam bersosial media” cetus Antoni.
Kegiatan tersebut juga mendapat tanggapan dari Siswi Rita Andani kelas
Xl te ² yang menyampaikan ke media “Salah satu bentuk perundungan pada perempuan yang masih marak terjadi adalah beauty bullying. Kemudian dengan antusias nya Rita mencoba menjelaskan ke media yaitu “Apakah itu beauty bullying?
“Bullying adalah suatu tindakan, perilaku agresif yang dilakukan seseorang atau individu, yang akhirnya timbul opini ataupun komentar yang akan membuat orang atau lawan bicaranya merasa terintimidasi atau terhakimi, sehingga membawa dampak negatif bagi orang lain” ungkap Rita.
Misalnya memberikan komentar pedas kepada seorang perempuan atau menghina karena tidak memiliki bentuk badan yang proporsional, hal ini menyababkan banyak dampak negatif bagi korban, diantaranya si korban sangat mungkin untuk mengisolasi diri bahkan Korban dapat menarik diri dari pergaulan dan lingkungan luar” Ungkap Rita.
Untuk itu saya merasa mendapatkan manfaat dengan mengikuti kegiatan ini. Kami siswi- siswi SMKN 1 Bangkinang mendapat pencerahan tentang bahaya perundungan bagi kami” Jelas Rita.
Kemudian menurut keterangan salah satu siswa bernama Angga Pratama mengatakan ke awak media “dengan adanya kegiatan sosialisasi Perundungan ini, maka kami menjadi lebih tau dan paham tentang bagaimana cara kita bersahabat sebagai siswa agar tidak saling membuly atau merundung teman-teman serta bijak bermedia sosial agar tidak terjadi Hoax atau termakan berita Hoax” ungkap Anggi.
Kegiatan yang di taja SMK N1 Bangkinang ini berakhir sekira jam 11.45 WIB.(ROMI87)