Minsel, transparansiindonesia.co.id – Sebanyak 17 Puskesmas di Kabupaten Minahasa Selatan, bersiap menghadapi penilaian dari tim komite mutu kesehatan Kemenkes RI.
Dari 17 Puskesmas, 5 diantaranya akan menghadapi akreditasi dan sebanyak 12 Puskesmas akan menghadapi re-akreditasi.
Salah satu Puskesmas yang akan menghadapi re-akreditasi, adalah Puskesmas Poopo yang berada di Kecamatan Ranoyapo.
Berbagai persiapan dan kesiapan dilakukan oleh Puskesmas Poopo dalam rangka menghadapi re-akreditasi tersebut.
“Kita terus berbenah, melakukan persiapan demi persiapan dalam rangka menghadapi re-akreditasi,” ujar kepala Puskesmas Poopo, dr. Fanda Wuisan.
Pembenahan dan persiapan dilakukan oleh Puskesmas Poopo, dimana bekerja sama dengan lintas sektor melakukan pembersihan disekitar lingkungan Puskesmas, membersihkan halaman dan pengecatan gedung Puskesmas.
Selain itu pula, sebagaimana dikatakan dr. Fanda Wuisan persiapan juga dilakukan dalam hal administrasi Puskesmas dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
“Persiapan yang dilakukan, selain keadaan lingkungan Puskesmas yang harus bersih juga dalam hal administrasi dan pelayanan kesehatan yang merupakan item penting untuk dinilai oleh tim komite mutu kesehatan nantinya,” jelas dr. Fanda Wuisan.
Selanjutnya, ditambahkan dr. Fanda Wuisan bahwa untuk waktu pelaksanaan re-akreditasi rencananya akan dilaksanakan pada 9 Desember 2023 untuk daring, dan pada 12 dan 13 Desember 2023 untuk luring atau tatap muka.
Ia pun mengajak kepada seluruh elemen masyarakat, lintas sektor Kecamatan Ranoyapo untuk mendukung dan mensupport Puskesmas Poopo dalam menghadapi re-akreditasi.
Hal tersebut dikarenakan pelaksanaan re-akreditasi Puskesmas Poopo akan membawa dampak bagi pelayanan kesehatan kepada masyarakat Kecamatan Ranoyapo, terutama yang faskes tingkat pertamanya ada di Puskesmas Poopo.
“Diharapkan dukungan dan support serta kerjasama dari semua pihak, elemen masyarakat Kecamatan Ranoyapo untuk Puskesmas Poopo dalam menghadapi re-akreditasi, karena salah satu dampaknya juga akan berpengaruh pada pelayanan pasien peserta BPJS terutama yang faskes tingkat pertamanya ada di Puskesmas Poopo,” kata dr. Fanda Wuisan.
(Hengly)*