Minsel, transparansiindonesia.co.id – Sebanyak sembilan (9) sekolah dasar yang ada diwilayah Kecamatan Ranoyapo melaksanakan ANBK di SMK Kristen Pontak.
Kegiatan Asesmen Nasional Berbasis Komputer, oleh sembilan sekolah dasar (SD) pinjam pakai gedung dan peralatan yang ada di Smaker Pontak selama beberapa hari.
Pada hari pertama dan kedua (Senin dan Selasa 23-24/10) ada tiga sekolah yang mengikuti ANBK, dan selanjutnya pada hari ketiga dan keempat (Rabu-Kamis 25-26/10) ada enam sekolah yang mengikuti ANBK.
Setiap sekolah dasar dari sembilan SD mengikuti ANBK selama dua hari, dimana hari pertama materi tentang literasi dan materi kedua materi tentang numerasi.
Adapun ke-sembilan sekolah dasar yang mengikuti ANBK di SMA Kristen Pontak, adalah SDN Beringin, SD Inpres Poopo, SD Inpres Lompad, SD GMIM Mopolo, SD Inpres Powalutan, SDN Powalutan, SD GMIM Pontak, SD GMIM Lompad Baru dan SD Inpres 1 Pontak.
Pada hari ketiga pelaksanaan ANBK (Rabu, 25/10) diikuti oleh enam sekolah yang dibagi menjadi tiga sesi pertemuan, untuk tiga sekolah telah selesai melaksanakan ANBK hingga pada Selasa (24/10).
Para siswa yang terdiri mengikuti ANBK adalah para siswa yang duduk di kelas V (lima) bangku sekolah dasar.
Alasan mengapa melakukan ANBK dengan digabung bersama sekolah lainnya di tempat tersebut, oleh beberapa kepala sekolah dasar memberikan alasannya.
Dimana seperti yang disampaikan oleh kepala SDN Powalutan, Mariane N.G. Mamoto SPd bahwa salah satu alasannya bahwa disekolah mereka belum tersedia alat pendukung untuk kegiatan ANBK.
“Sekolah kami belum memiliki alat pendukung untuk melakukan ANBK mandiri, seperti komputer dan alat lainnya yang diperlukan dalam ANBK, maka dari itu tahun ini kegiatan ANBK bergabung dengan sekolah lainnya,” ujar Grace Mamoto mewakili para kepala sekolah lainnya.
Umumnya, dari sembilan sekolah yang melaksanakan ANBK dan bergabung dengan sekolah lain, belum memiliki sarana atau alat pendukung seperti komputer untuk kegiatan ANBK.
Maka dari itu, para kepala sekolah sangat mengharapkan akan adanya perhatian dari pemerintah agar kiranya akan ada bantuan berupa komputer ataupun laptop disekolah-sekolah guna keperluan kegiatan ANBK.
Seperti yang dikatakan oleh Kepala SD Inpres Powalutan, Novritha Umboh M.Pd dimana jarak dari desa Powalutan ke desa Pontak tempat pelaksanaan ANBK sangat jauh, maka perlu adanya bantuan alat penunjang ANBK.
Agar nanti kedepannya sekolah-sekolah yang ada didesa Powalutan maupun desa Beringin dapat melaksanakan ANBK mandiri.
“Semoga kedepannya akan ada perhatian dari pemerintah untuk memberikan bantuan bagi kami sekolah-sekolah di daerah jauh agar kedepannya sekolah kami dapat melaksanakan ANBK mandiri,” kata Novritha Umboh SPd bersama kepala sekolah lainnya.
(Hengly)*