Jakarta TransparansiIndonesia.co.id – Berjumlah 439 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) dilepas Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Senin (22/5/2023). Benny Rhamdani selaku Kepala BP2MI menyampaikan misi negara dalam memberdayakan dan mengangkat derajat PMI.
“Kehadiran negara untuk melindungi, mengatur tata kelola penempatan PMI agar lebih baik lagi terus kami lakukan. BP2MI menunjukkan semua kerja itu. Bahwa perintah presiden untuk melakukan pelindungan menyeluruh juga kami laksanakan. Tak ada lagi praktek yang mendiskriminasi PMI, kalian orang-orang spesial di negara ini,” ujar Benny saat sambutan di Hotel Menara Peninsula, Jakarta.
Menurut Benny, keberpihakan kehadiran negara terpotret dalam pembangunan fasilitas VVIP untuk PMI. Kemudian, program KTA dan KUR, serta kolaborasi dari terobosan program lainnya yang dinilai sangat tepat menunjang kesejahteraan PMI. Benny juga menyebut posisi BP2MI dalam memerangi sindikat penempatan ilegal PMI akan terus dilakukan.
Selain itu, pelepasan ini yang dirangkaikan dengan Preliminary Education kepada calon pekerja migran sejumlah 77 orang yang berlangsung meriah. Dalam kesempatan ini, Pelatih Tim nasional (Timnas) U-22, Indra Sjafri berkesempatan untuk memberikan sambutan motivasi kepada ratusan PMI yang akan diberangkatkan ke Korea Selatan tersebut.
“Usaha, kerja keras, dan keikhlasan dalam melakukan sesuatu pekerjaan sangatlah pentingnya. Selanjutnya serahkan kepada Allah SWT yang memutuskan hasil sesuai kehendak-Nya. Saya mengajak pekerja migran Indonesia yang akan berangkat ke Korea Selatan bekerja dengan baik dan benar. Jadilah kebanggaan Indonesia,” ujar Indra.
Dalam sambutan lainnya, Wahab Talaohu, salah satu aktivis 98 sekaligus Komisaris Independen PT Kliring Berjangka Indonesia menyampaikan kebanggaannya terhadap Kepala BP2MI. Wahab mengaku kepekaan sosial serta konsisten Benny dalam membela PMI tak perlu diragukan lagi. Benny dikenal sebagai sosok yang hidup mati berdiri tegak untuk membela wong cilik.
“Bung Benny Rhamdani, Kepala BP2MI telah berjanji mewakafkan dirinya untuk Merah-Putih, bangsa dan negara Indonesia tercinta, dan rakyat Indonesia. Komitmen Benny tak berubah, ini dipertahankannya sejak lama. Saya juga menitipkan untuk rekan-rekan PMI yang terhormat bahwa kita tak boleh menjadi generasi yang buta huruf masa depan. Bisa saja ada sebuah problem dan tantangan yang lahir akibat kita tidak mau belajar. Kita harus terus belajar untuk hidup lebih baik dan bermartabat,” kata Wahab.
Tak hanya itu, Wahab yang dikenal luas sebagai salah satu tokoh yang membaca sumpah mahasiswa di jalan itu menilai Benny Rhamdani, sebagai pemberontak yang mati-matian membela rakyat. Pinsip pembelaan Benny pada warga akar rumput disebutnya hingga saat ini masih tetap dipertahankan Benny. ** (Humas)