Jakarta TransparansiIndonesia.co.id – Dalam kunjungan DPP Pewarna Indonesia di Motori oleh Ketua pewarna Yusuf Mujiono ikut hadir juga Sekjen pewarna,Bendum Pewarna bersama bidang-bidang yang ada,(13-5-2023).
Kunjungan kali ini pewarna ke DPD RI bertemu dengan Bapak Dr.I.G.Arya ingin membahas tentang rencana DPP pewarna kegiatan API Sebagai Berikut :
1. Bapak Arya mengapresiasi atas upaya PEWARNA dalam mengaktualisasikan setiap nilai-nilai kebinekaan. Menurutnya apa yg dilakukan PEWARNA selaras dengan semangat yang selalu digaungkan oleh Bung Karno.
2. Pak Arya mempersilahkan jika PEWARNA ingin menjalin kerjasama dengan DPD-RI, terkait program kerja yang sejalan di antara kedua belah pihak. Pak Arya berjanji akan membantu mengkomunikasikan terkait kegiatan PEWARNA dengan Alat Kelengkapan Dewan.
3. Terkait penyelenggaraan API 2023 yang semulanya akan dilaksanakan di Banten dan belum menemui titik terang hingga saat ini, pada kesempatan siang tadi PP PEWARNA menanyakan apakah diperbolehkan jika PP PEWARNA mau menggunakan salah satu ruangan di DPD-RI, untuk penyekenggaraan API 2023. Pak Arya lalu mempersilahkan jika PP PEWARNA mau meminjam ruangan di gedung DPD-RI baik untuk API 2023 maupun untuk diskusi-diskusi terkait program yang selaras dengan tugas DPD-RI. Beliau meminta agar PP PEWARNA kembali menyurati Sekretariat DPD-RI terkait keperluan di atas.
4. Pak Arya juga berjanji akan membantu mengkomunikasikan kegiatan API 2023 dengan Anggota2 DPD-RI yg beragama Nasrani, khususnya yg berasal dari wilayah Timur Indonesia.
5. Pak Arya akan menindaklanjuti ke pihak Universitas Mahendradatta, Denpasar,, terkait MoU kerjasama yang sudah ditandatangani dengan PEWARNA Indonesia. Beliau meminta agar pelaksanaan kegiatan dapat dipilih di waktu-waktu low season, di Bali.
6. Pak Arya mengucapkan terima kasih atas penghargaan API yang pernah diterimanya di Seminyak, Bali, pada tahun 2018 lalu. Menurut penjelasannya, penghargaan yang diterima sangat berdampak besar bagi upaya pemeliharaan semangat kebinekaan di Bali. Penghargaan yang diterima juga diilihatnya sebagai “Pengingat” untuk terus memperjuangkan kepentingan setiap golongan yang ada di Bali, khususnya dalam mewujudkan suasana yang toleran di Pulau Bali.