Jakarta Transparansiindonesia.co.id – Ulah begal motor yang merampas para pengedara motor dengan kekerasan sudah sangat meresahkan masyarakat, karena bicara kejahatan pembekalan sudah terjadi secara nasional. Akibat ulah begal ini juga menimpa salah satu pengurus daerah Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia (PEWARNA) yang juga ketua Pengurus Daerah (PD) Pewarna Jawa Barat Kefas Hervin Devananda yang belakangan ini juga terjun menjadi bacaleg dari Partai Solidaritas Indonesia untuk Dapil Jabar 8 Kota Bekasi – Kota Depok
Yusuf Mujiono Ketua Umum PEWARNA terkait dengan peristiwa pembegalan yang menimpa anggotanya dan sebagian besar masyarakat pengguna sepeda motor ini meminta pihak aparat kepolisian meningkatkan penjagaan dan pengawasan di daerah-daerah rawan begal. Diharapkan dengan kesigapan polisi mengatasi begal ini akan menciptakan kondisi masyarakat yang aman dan nyaman,.
Karena jika pembegalan ini tidak diatasi akan memunculkan ketidaknyamanan apalagi ketika menimpa seorang pekerja media di mana tugasnya sebagai jurnalis tak dibatasi waktu. Maka jika pihak kepolisian tidak sigap mengatasi akan menjadi ancaman nyata dan menimbulkan keresahan masyarakat termasuk wartawan.
Berkenaan dengan apa yang menimpa Kefas Hervin redaktur media pelitakota.com ini, Yusuf selaku ketua umum meminta Endarmoko Dep OKK dan Maruap Sianturi salah satu pengurus cabang Kota Bekasi meminta langsung keterangan ke pihak Polsek Gunung Putri lokasi kejadian pembegalan dengan korban Kefas Hervin Devananda yang terjadi Sabtu 11 Maret dini hari.
Di mana saat itu Kefas Hervin yang baru menyelesaikan tugasnya melakukan wawancara di daerah Bekasi rencana mau pulang ke rumahnya daerah Bogor, ketika sampai di daerah Bojongkulur, Ciangsana Gunung Putri tiba-tiba dipepet sejumlah pengedara motor yang mencabut kunci motor Kefas Hervin dan memintanya menyerahkan motornya, bukan hanya itu saja tetapi para begal tersebut melakukan kekerasan dengan membacok dengan sajam di lengan dan punggung.
Akibat dari bacokan yang mengenai di lengan dibutuhkan 10 jahitan dan akibat luka di punggung mengeluarkan darah cucuran. Menurut Kefas Hervin ketika dijumpai di rumahnya oleh Pengurus Pusat PEWARNA Minggu 12 Maret 2023, selain mengalami luka bacok juga ditendang kaki dan pahanya hingga terjatuih kemudian motor dirampas oleh pembegal yang jumlahnya sekitar 10-an sepeda motor.
Akibat kejadian itu menurut Kefas Hervin hingga saat ini masih terasa lemas dan kepala pusing, dan luka sedikit nyeri.
Sedangkan menurut Endarmoko dan Maruap setelah bertemu dengan petugas Polsek Gunung Putri memaparkan bahwa pihak kepolisian khususnya Polsek Gunung Putri kekurangan personil, sementara mobil patroli yang tersedia masih mobil lama. Dengan kondisi seperti itulah petugas mengatakan kalau pihak Polsek Gunung Putri kurang maksimal dalam menjaga keamanan, apalagi di wilayah yang memang masih rawan kejahatan ini.
Tentu saja ini sangat memprihatinkan di tengah maraknya pejabat yang hidonis namun disisi lain masih ada minim kelengkapan dalam menjalankan tugas, apalagi kepolisian daerah yang tugasnya di garis depan dalam pengamanan sudah seharusnya Kapolri dan pemerintah mengambil kebijakan untuk memperhatikan kelengkapan yang dibutuhkan agar polisi di tingkat bawah dapat menjalankan pengamanan masyarakat dengan baik.
Melalui apa yang menimpa anggotanya Yusuf berharap ini menjadi perhatian semua pihak terutama pihak kepolisian agar segera menangkap begal dan meningkatkan intesitas pengamanan di daerah-daerah rawan kejahatan, sehingga tidak akan terulang lagi pembegalan yang menimpa masyarakat, tutupnya.
HM