Ungkapan Pdt. Shepard Supit Setelah Anies Berikan IMB Ke Sebuah Gereja

Nasional1074 Dilihat

Jakarta, TI – Rasa haru hingga menangis dirasakan oleh pendeta Shepard Supit tatkala apa yang ditunggu berhasil terwujud yakni memiliki Ijin Mendirikan Bangunan berupa Gedung Gereja.

Dimana diungkapkan Pdt. Shepard Supit bahwa ia merasa sangat haru dan juga menangis ketika Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan IMB atas sebuah gedung Gereja setelah kurang lebih 40 tahun tak mendapat ijin.

“Singkat cerita, dia turun langsung dan reda yang menjadi ganjalan-ganjalan bisa terhubungkan lagi. Pak Anies seorang Gubernur dia turun tak sekadar wacana, dia berdialog dan terjadilah kesepakatan, akhirnya kami balik dan memberikan itu IMB ke Gereja GPIB Pelita yang 40 tahun tak dapat izin,” jelasnya.

“Saya kalau bicara ini emosional juga, terharu karena saat itu pendeta dan majelis nangis semua, mereka tidak menduga dan kaget,” imbuhnya.

Baca juga:  Cegah Dana Siluman Pemangku Kebijakan, AMTI Minta BIN Awasi Pilkada

Pendeta Shephard Supit juga menceritakan pengalamannya yang sempat menjadi anak buah Anies Baswedan.

Pendeta Shephard Supit diketahui adalah salah satu anggota dari Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) saat Anies menjabat sebagai gubernur.

“Ya oleh karena sebelumnya, saya adalah salah satu ketua di Jakarta. Jadi setelah saya menyelesaikan tugas selama 2 periode, nah baru kemudian Pak Anies memanggil untuk bergabung,” kata dia.

“Di TGUPP saya sendiri tidak tahu apa alasannya dan saya juga tidak direkomendasi oleh siapa-siapa. Jadi itu rasanya semacam hak subjektivitas dari Pak Anies sendiri untuk memilih timnya, tentu atas pengamatan beliau,” jelas dia.

“Dan ya saya bersyukur karena bisa gabung di sana dan ketika saya ada di sana agak sedikit lebih mengherankan,” tambanya.

Baca juga:  Cantik Dan Cerdas, Ini Profil Anggota DPR-RI Termuda Periode 2024-2029

Ia mengatakan, sebelum bergabung ke TGUPP, ia sebenarnya sudah mengenal Anies.

“Saya sudah tahu dengan keberadaan Pak Anies atau kami sudah berkenalan saat beliau jadi Rektor, kemudian dalam program Indonesia mengajar,” ungkapnya.

“Lalu, kami juga waktu itu bikin program Indonesia cerdas dan mengutus perwakilan ke daerah-daerah remote area ke 3T.  Itu daerah terbelakang, terluar, dan tertinggal,” jelasnya.
Pdt. Shepard mengatakan bahwa dari situ ia mengenal dan berdiskusi dengan Anies, dan juga mendapat pemahaman kalau sosok Anies adalah seorang moderat dan cendekiawan intelektual, serta rendah hati dan bersahaja.
(T2)*

Yuk! baca artikel menarik lainnya dari TRANSPARANSI INDONESIA di GOOGLE NEWS