Sulut, transparansiindinesia.co.id – Kasus meninggalnya anggota Polri yakni Brigadir Billy, mendapat perhatian dari legislator Senayan Hillary Briggita Lasut SH., LLM.
Pasalnya kasus yang menewaskan seorang anggota kepolisian tersebut hingga kini belum ada titik terang.
Keluarga Billy, dalam hal ini istrinya selama enam (6) tahun menanti kepastian terkait meninggalnya Brigadir Billy belum ada titik terang atau kepastian.
Bahkan sampai saat ini pihak keluarga belum menerima hasil visum, sementara biaya untuk visum ditanggung oleh pihak keluarga.
Berbagai reaksi dan pertanyaan muncul terkait meninggalnya Brigadir Billy, oleh karena saat kejadian terdapat luka di kepala alm Billy yang diduga merupakan luka bacokan, namun kasus tersebut ditutup dengan alasan kecelakaan.
Keluarga pun berharap dengan adanya hasil visum akan dapat memberi petunjuk terhadap kematian brigadir Billy, namun hingga kini istri dan keluarga alm Billy mengaku belum menerima hasilnya.
Keluarga Billy pun selama mencari keadilan mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan dari oknum aparat lain. Tindakan yang semakin menambah rasa curiga, jika ada sesuatu yang janggal tersebut selalu diperlihatkan oleh yang bersangkutan (aparat lain -red) jika keluarga mulai mencoba untuk mengangkat kasus tersebut.
Dan selain pihak keluarga, pihak kuasa hukum yaitu member Alaw Firm juga mendapat perlakuan serupa.
Pengakuan yang direkam dalam sebuah video pendek tersebut kemudian viral di media sosial dan mendapat tanggapan beragam dari warganet.
Hillary pun turut membagikan video tersebut malam tadi dan telah mendapat 1.605 dan puluhan komentar.
Selain memberi komentar dan menyampaikan ucapan duka untuk keluarga, tak sedikit juga warganet yang menandai akun Divisi Humas Polri dan Polda Sulut di komentar tersebut.
Dan sebagai tindak lanjut, angggota DPR-RI dari Komisi I, Hillary Brigitta Lasut (HBL) meminta perhatian Kapolri, Kapolda Sulut dan Kapolresta Manado atas tanda tanya meninggalnya Brigadir Billy Lesar pada 6 tahun yang lalu, tepatnya tahun 2017.
“Saya akan meminta atensi Kapolri, Kapolda Sulut dan Kapolresta Manado untuk menyelesaikan kasus janggal yang sudah ditunggu oleh istri selama 6 tahun,” ujar HBL.
Hillary juga mendapat dukungan atas sikap tegasnya ini mengingat keadilan perlu diperjuangkan.
“Kami akan tindaklanjuti kasus ini agar istri, pihak keluarga boleh mendapat keadilan setelah penantian 6 tahun lamanya,” kata Hillary. (T2)*