Maraknya Intoleransi Dan Pelarangan Ibadah, HBL Minta Ketegasan Kepala Daerah

Nasional251 Dilihat

Jakarta, transparansiindonesia.co.id – Akhir-akhir ini maraknya Intoleransi terjadi, dimana adanya pelarangan kegiatan ibadah dari kaum mayoritas terhadap kaum minoritas, serta kesulitan mendirikan rumah ibadah.

Seperti yang terjadi dibeberapa wilayah, contohnya seperti kasus yang terjadi di Bogor, Boltim dan daerah lainnya.

Hal tersebut mendapatkan tanggapan dari legislator fraksi Nasdem asal Dapil Sulawesi Utara Hillary Briggita Lasut (HBL).

Dimana dalam postingan diakun Facebook pribadinya, Hillary mengatakan bahwa di hari Natal ini , dihari yang seharusnya penuh kedamaian, ia berharap para petinggi khususnya pihak eksekutif yang punya kuasa pengelolaan negara, agar kiranya dapat mengerahkan aparat untuk menindak tegas para penabur bibit intoleran yang merajalela, tak peduli didaerah mana selama masi diwilayah Indonesia.

“Sesungguhnya berat hati saya harus menyampaikan ini, tapi tidak ada pilihan lain , masyarakat sudah banyak yang terlanjur menjadi korban. Lebih elok sebenarnya apabila disampaikan dan disuarakan pesan kebangsaan dan toleransi antar umat beragama oleh rekan-rekan mayoritas,” tulis HBL dalam postingan facebook-nya.

Baca juga:  Cegah Dana Siluman Pemangku Kebijakan, AMTI Minta BIN Awasi Pilkada

Ditambahkannya pula, bahwa disaat atau ditengah maraknya kasus intoleransi dan pelarangan ibadah di Indonesia, dimana Calon Presiden dan tokoh-tokoh politik besar,,?? Masyarakat non-mayoritas membutuhkan dukungan dan support.

“Jangan cari suara minoritas dan janji mania mendekati pemilu dan pilpres, tapi disaat begini umat minoritas menjerit dalam hati tapi tidak ada yang mau mempertaruhkan jabatan dan simpati untuk bertindak tegas, legislatif bisa berkoar tapi eksekutif pengambil keputusan,” tambah legislator termuda yang duduk di Senayan.

Ia pun mengajak sekaligus menghimbau masyarakat agar nantinya pilihlah pemimpin yang mau bersuara tegas soal intoleransi, mau menindak tegas dan mengecam segala bentuk pelarangan ibadah, jangan mau tertipu atau ditipu dengan janji manis mereka yang enggan menanggung resiko untuk kepentingan rakyat.

Baca juga:  Sah Dilantik Sebagai Presiden, LSM-AMTI Minta Prabowo Harus Berani Pecat Pejabat Korup

HBL pun berharap agar para tokoh-tokoh besar yang punya power, yang mengaku berjiwa nasionalis yang tinggi dan punya visi besar untuk Indonesia, untuk dapat membuktikan kata-kata indahnya lewat upaya menindak dan mengecam dan mensosialisasikan gerakan anti intoleransi langsung ke titik-titik kejadian, baik secara fisik maupun virtual.

“Mewakili rakyat Indonesia kaum minoritas yang sudah gerah dengan tidak adanya ketegasan dalam penindakan sila pertama,” ujar HBL dalam postingan facebook-nya.

Sebagaimana press rilis dari Hillary Briggita Lasut bahwa ia telah menyurat dan buat tembusan ke Kapolri, Panglima TNI, Kementerian Agama, Kepala Staf Kepresidenan, Mensesneg, Pimpinan MPR-DPR-RI, dan tembusan ke semua organisasi kepemudaan dan kemasyarakatan guna bersama dan bekerjasama mengatasi masalah intoleransi.
(red/T2)*

Yuk! baca artikel menarik lainnya dari TRANSPARANSI INDONESIA di GOOGLE NEWS