Jakarta, transparansiindonesia.co.id – Suatu progres positif, dimana langkah maju bagi komunitas kawanua oleh karena dua organisasi yakni PKKK dan KKK sepakat untuk menyatu.
Seperti yang ditulis oleh ketua umum matuari Tombulu di Jakarta, Revli Mandagie SE bahwa penyatuan KKK dan PKKK adalah suatu langkah maju bagi tou Kawanua atau warga kawanua terlebih yang ada di perantauan.
“Akankah berakhir polemik organisasi kekawanuaan? Sepertinya perlu waktu dan kesiapan lagi untuk mengakhiri berbagai polemik,” begitu tulisan Revli Mandagie di akun medsos miliknya.
Ketulusan hati setiap orang terutama para pemangku organisasi, menurut Revli Mandagie, adalah harus menjadi landasan walaupun nantinya sekalipun tidak akan memuaskan semua pihak.
Dimana Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) sebagai acuan merupakan suatu hal yang memang perlu diperhatikan, sekalipun pertimbangan budaya etnis kekawanuaan juga bagian penting yang harus dijaga.
Berhembus kejadian yang harus disikapi dengan bijaksana, bahwa pada Sabtu 10 September 2022 ditempat yang berbeda di Jakarta, dimana disatu sisi ada pengumuman struktur pengurus baru KKK tapi dilain pihak klaim ketidak-puasan terhadap penyatuan KKK masih berhembus.
“Akankah berakhir dengan KKK Perjuangan..? Tidak harus demikian, masih ada kesempatan untuk mengumpulkan kembali para pengurus rotasi untuk penyesuaian akhir sebelum polemik ini berkembang tidak berujung,” ujar Revli Mandagie.
(red/T2)*
