Minsel, transparansiindonesia.co.id – Sektor pertanian saat ini menjadi sektor andalan dalam upaya pemulihan ekonomi nasional, terlebih dimasa pandemi Covid-19 saat ini.
Sektor pertanian merupakan sektor andalan bangsa Indonesia dalam menggerakkan dan meningkatkan roda perekonomian masyarakat, dimana masyarakat atau penduduk Indonesia mayoritas berprofesi sebagai petani.
Guna mewujudkan peningkatan roda perekonomian masyarakat disektor pertanian, tentunya pula harus didukung dengan adanya infrastruktur penunjang, salah satunya adalah adanya infrastruktur irigasi untuk meningkatkan dan memperkuat program pemerintah disektor pertanian.
Desa Ranoyapo, Kecamatan Ranoyapo, Kabupaten Minahasa Selatan, dikenal juga sebagai salah satu desa penghasil beras terbesar diwilayah Kabupaten Minahasa Selatan, oleh karena sumber daya alam yakni lokasi persawahan yang cukup luas.
Namun akhir-akhir ini, masyarakat atau petani maupun petani penggarap tak bisa mengolah atau memanfaatkan lahan persawahan oleh karena air yang tak bisa mengairi sawah karena kerusakan dalam sistem irigasi.
Maka dari itu, masyarakat bersama pemerintah desa Ranoyapo melaksanakan kerja bakti untuk membuat irgasi darurat, agar supaya air dapat mengalir dan mengairi sawah untuk dikelola dan ditanami padi.
Pembuatan irigasi darurat tersebut oleh masyarakat membuat semacam Tongkau, yakni bambu yang dibuat menyerupai kandang dan selanjutnya diisi dengan bebatuan, hal tersebut dibuat agar nantinya bebatuan dapat bertahan dan tergerus oleh air.
Penjabat HukumTua Desa Ranoyapo Yan Hildan Sumangkut yang memimpin langsung proses kerja bakti tersebut mengatakan, bahwa hal tersebut adalah suatu bentuk kearifan lokal masyarakat Ranoyapo, melaksanakan kerja bakti untuk kepentingan dan kebutuhan masyarakat, dalam hal ini pembuatan irigasi darurat agar supaya air dapat mengalir dan mengairi sawah.
“Ini adalah suatu bentuk kearifan lokal masyarakat, bekerja sama melakukan pekerjaan untuk kepentingan dan kebutuhan masyarakat banyak, dan semoga pembuatan tongkau ini akan dapat lebih bermanfaat, volume air akan lebih bertambah untuk keperluan dan kebutuhan pengolahan sawah warga masyarakat,” ujar Yan Sumangkut.
Ia pun berterima kasih kepada seluruh jajaran pemerintahan desa, serta warga masyarakat yang telah ikut hadir dan berpartisipasi dalam kegiatan kerja bakti tersebut, untuk pembuatan irigasi darurat.
(Hengly)*