Minsel, transparansiindonesia.co.id – Akses jalan yang menghubungkan dua desa di Kabupaten Minahasa Selatan yakni dari Desa Mopolo ke Desa Powalutan, Kecamatan Ranoyapo saat ini kondisinya sangat memprihatikan.
Ruas jalan yang menghubungkan dua kabupaten tersebut juga, terlihat sangat rusak parah, sehingga tentunya sangat menyulitkan bagi para pengguna jalan, dan bahkan pun berpotensi terjadinya lakalantas.
Maka dari itu Pemerintah dan Masyarakat Desa Powalutan menginisiasi pelaksanaan kerja bakti, dimana melalui swadaya masyarakat melakukan perbaikan atau pengecoran jalan-jalan yang berlubang.
Dari pantauan awak media ini dilokasi kegiatan kerja bakti, terlihat masyarakat melaksanakan pengecoran jalan-jalan yang berlubang disepanjang jalan yang menghubungkan dua desa tersebut.
Sekretaris Desa Powalutan Frangki Langoy mengatakan bahwa melihat kondisi jalan yang sudah sangat memprihatinkan tersebut maka masyarakat desa Powalutan yang sehari-hari melalui jalan tersebut, menginisiasi perbaikan jalan melalui swadaya masyarakat untuk memperbaiki beberapa akses jalan berlubang dan dilakukan pengecoran.
“Ini adalah murni swadaya masyarakat, melaksanakan kerja bakti melakukan perbaikan jalan dengan cara pengecoran jalan berlubang dan juga membersihkan pinggiran jalan dan ini tentunya harus pula ditindaklanjuti dengan pemeliharaan jalan tersebut,” ujar Sekdes Frangki Langoy.
Sementara itu salah satu tokoh masyarakat Desa Powalutan Lidya Langoy, juga sangat mengapresiasi akan upaya-upaya dari masyarakat Desa Powalutan yang menginisiasi pelaksanaan kerja bakti perbaikan jalan dengan melakukan pengecoran jalan-jalan berlubang.
Dikatakannya pula bahwa memang kondisi jalan memang sudah sangat memprihatikan dan rusak, maka dari itu warga masyarakat mencari dan mengumpulkan dana untuk dibelanjakan material untuk digunakan dalam proses perbaikan jalan, dan setelah dilakukan perbaikan, terlihat kondisi jalan sudah lebih baik, dimana setidaknya beberapa lokasi yang jalannya rusak sudah agak lebih baik dan bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat.
“Suatu inisiatif dari masyarakat yang sangat positif, dimana melihat keadaan jalan yang sudah parah dan memprihatinkan sehingga melalui swadaya dan gotong royong masyarakat melakukan perbaikan jalan, melakukan pengecoran jalan-jalan yang berlubang, agar para pengguna jalan merasa tidak terganggu ketika melintasi jalan tersebut, walaupun masih banyak juga yang perlu diperbaiki,” ujar Lidya Langoy tokoh masyarakat Powalutan yang pula digadang-gadang akan maju dalam Pileg 2024 mendatang.
(Hengly)*