Novi febrianti, perempuan kudu cerdas Merajut yang hilang, memupuk persaudaraan, mempererat tali silaturahmi.

RIAU728 Dilihat

Pekanbaru, Transparansi Indonesia.co.id pengurus KORPS HMI WATI cabang pekanbaru mengundang novi febrianti sebagai pemateri dalam diskusi santai dan rujak party. digelar di kampus UIN SUSKA Riau.18 Juni 2022

Mega yustari pane, yang merupakan ketua umum kohati cabang pekanbaru menuturkan harapannya terhadap pemateri, agar bersedia memberikan motivasi dan gambaran terkait tufoksi hmi-wati atau perempuan dalam berorganisasi.

Banyak keluhan ni kak dari berbagai ketua umum komisariat bahwa perlu diadakan pembekalan karna kebanyak yang aktif itu hanya ketum-ketun dan yang memiliki jabatan saja yang lain susah diajak kumpul ,hari ini butuh motivasi agar perempuan dalam HMI bersemangat dalam setiap agenda apapun yang dilaksanakan HMI kedepannya . Ucap mega

Tidak peduli posisi apapun kita dalam structural organisasi, namun setiap kader kohati harus mampu menjadi dirinya sendiri dan mampu membuat dirinya layak dihargai oleh setiap orang. memantaskan diri hingga hilangnya dicari. Ucap novi yang menjabat sebagai pengurus BPL-PBHMI.

Baca juga:  UPT Puskesmas Pulau Gadang Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Ibu Hamil (KEK) dan Resiko Tinggi

Orang yang punya jabatan tinggi jika kualitasnya rendah. Hilangnya akan dicari karna jabatannya. namun orang yang memiliki kualitas baik akan tetap dicari karna kualitasnya. Tinggal memilih kalian ingin dihargai karna kualits atau karna jabatan

Novi, selaku Ketua umum gerakan aksi perempuan Riau Indonesia (GAPRI) juga menuturkan bahwa perempuan dalam organisasi harus lebih cerdas dan mampu memahami bahwa organisasi adalah wadah perkumpulan bersama untuk mencapai tujuan bersama.

Jangan sampai ada pembudakan dalam diri perempuan, tidak ada istilah perempuan harus berada diarea domestic untuk pembagian kerja diorganisasi. laki-laki dalam organisasi pun bukanlah sosok yang halal untuk terpaksa dilayani oleh perempuan terlebih-lebih organisasi HMI yang memiliki label islam.

istilah perempuan biasa mengerjakan pekerjaan rumah dirumahnya adalah sebuah kewajiban benar, yang mereka layani adalah ayahnya dan kluarganya dimana semua berbuahkan pahala dan keberkahan. Namun melayani laki- laki dalam organsisasi terlebih tanpa dasar yang jelas malahan mendakatkan diri pada hal-hal yang tidak disukai oleh Allah. Ucap novi mengajak

Baca juga:  Satgas Adat Kenegerian Kampa Minta Kejagung Periksa TPPU Dirut PT Tasmapuja Diduga Merugikan Rakyat Dan Negara

saya mengajak semua perempuan yang hadir agar sadar pentingnya memahami sesuatu sebelum melakukannya, Jika mengadakan seminar atau agenda sekecil apapun, dari perencanaan awal harus dibagi dengan jelas, berdasarkan kualitas( kemampuannya sebagai manusia) bukan berdasarkan status gendernya .

yang telah terjadi biarlah menjadi pelajaran namun kedepan harapan saya tidak ada lagi pembodohan dalam diri perempuan, terlebih- lebih yang mengaku aktivis perempuan.

Perempuan yang sudah bergabung dalam organisasi apapun jika kamu tidak diadili sebagai seorang manusia, jika kamu hanya dianggap sebagai seorang perempuan bukan berdasarkan kualitas yang kamu miliki maka pindah haluanlah, organisasi ataupun perkumpulan itu tidak pantas untuk menjadi tempat berprosesmu. Ucap novi tegas

(ROMI)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari TRANSPARANSI INDONESIA di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP