Minsel, transparansiindonesia.co.id – Cuaca ekstrim saat ini melanda hampir se-antero wilayah Provinsi Sulawesi Utara termasuk didalamnya Kabupaten Minahasa Selatan.
Dan akibat dari cuaca ekstrem dimana curah hujan yang tinggi disertai angin kencang dan petir, menimbulkan bencana dibeberapa lokasi diwilayah Minahasa Selatan, baik itu bencana tanah longsor, banjir dan bahkan terjadi bencana kebakaran.
Diwilayah Kecamatan Ranoyapo, Kabupaten Minahasa Selatan, terjadi bencana tanah longsor dan bencana banjir.
Bencana Longsor terjadi diruas jalan Provinsi yang menghubungkan Kabupaten Minahasa Selatan dan Kabupaten Minahasa Tenggara, atau tepatnya diantara desa Mopolo dan Desa Powalutan, yang oleh masyarakat setempat juga menyebut lokasi Walepongkor.
Sedangkan bencana banjir, terjadi didesa Mopolo Esa, dimana beberapa rumah tergenang air oleh karena meluapnya air sungai yang melintasi desa Mopolo Esa.
Mengantisipasi akan berbagai potensi bencana susulan, maka Kapolsek Ranoyapo Iptu Dedy Vengky Matahari SH, bersama unsur Forkopimca yakni Camat Ranoyapo Franklin Mokoagow SH, serta Danramil Motoling Letda.Inf Ferdinand Tedampa, terus menghimbau warga masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana yang bisa saja terjadi oleh karena cuaca ekstrem saat ini.
Iptu Dendy Matahari mengingatkan kepada warga masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana seperti didaerah dekat sungai yang rawan banjir, serta warga yang tinggal di lereng yang rawan tanah longsor, untuk selalu waspada, dan bila perlu untuk mengungsi dahulu ke tempat yang lebih aman.
Begitupun bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan, mengingat saat ini curah hujan yang tidak menentu dan membuat jalanan menjadi licin, diingatkan oleh Matahari untuk selalu berhati-hati dan waspada, karena selain berpotensi terjadinya lakalantas, pengendara atau pelaku perjalanan juga harus mewaspadai pohon tumbang dan tanah longsor.
Pihaknya juga yakni Polsek Ranoyapo akan terus bersinergi dengan unsur Forkopimca yakni Pemerintah Kecamatan dan Pihak TNI (Koramil), serta pemerintah desa untuk selalu tanggap dan respon akan segala bencana yang terjadi. (Hengly)*