Minsel, transparansiindonesia.co.id – SMP Negeri 1 Ranoyapo, Kabupaten Minahasa Selatan Menuju Sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi Sulawesi Utara, setelah sebelumnya sekolah yang dipimpin oleh Kepala Sekolah Jeane Rembet SPd tersebut masuk sebagai Sekolah Adiwiyata tingkat Kabupaten.
Kesiapan menuju sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi Sulawesi Utara, keseriusannya benar-benar ditunjukkan dengan kerja keras dan kerja sama dari semua pihak, guna mewujudkan SMP Negeri 1 Ranoyapo sebagai Sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi.
Dan pada Selasa, 28 September 2021, Tim penilai dari Dinas Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Utara (DLHD-Sulut) menyambangi SMP Negeri 1 Ranoyapo, dalam rangka melakukan penilaian dimana kesiapan SMPN 1 Ranoyapo dinobatkan sebagai Sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi.
Tim penilai DLHD Sulut yang didampingi oleh Tim dari DLH Minsel, melihat langsung keberadaan SMP Negeri 1 Ranoyapo disegala sudut sekolah dan melakukan penilaian apakah layak sebagai sekolah Adiwiyata.
Sekolah Adiwiyata merupakan program untuk menjadikan sekolah berwawasan lingkungan, membentuk karakter dari peserta didik untuk selalu cinta lingkungan salah satunya dengan bagaimana menjaga kebersihan lingkungan sekolah dari berbagai jenis sampah, mendaur-ulang sampah menjadi barang yang bisa memiliki nilai ekonomi, dengan membuat jadi barang yang berguna dan bisa digunakan kembali.
Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Ranoyapo Jeane Rembet SPd, mengatakan bahwa SMP Negeri 1 Ranoyapo terus berkomitmen untuk menjadi sekolah yang berwawasan lingkungan atau peduli lingkungan, dimana dengan menata sekolah berwawasan dan bernuansa lingkungan, mengedukasi dan membentuk karakter peserta didik (Siswa) maupun para guru dan pegawai untuk selalu peduli lingkungan.
Adapun edukasi yang diberikan kepada siswa dan para guru serta pegawai seperti membiasakan membuang sampah pada tempatnya, dan memilah sampah-sampah yang bisa didaur-ulang, untuk dijadikan barang yang bisa digunakan kembali, atau memilah barang yang bisa didaur-ulang untuk ditabung di Bank Sampah sekolah.
Begitupun guna mengurangi volume sampah disekolah, terus disosialisasikan agar para siswa dan guru untuk membiasakan membawa Tumbler dari rumah, hal tersebut juga untuk mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai.
“Kita terus memberikan edukasi dan membentuk karakter para siswa untuk memiliki wawasan lingkungan, para siswa dalam rangka mengurangi volume sampah, maka harus membawa Tumbler dari rumah, dan tidak menggunakan tempat minum (botol) sekali pakai, SMPN 1 Ranoyapo juga memiliki Bank Sampah sebagai wadah para siswa maupun guru untuk menabung sampah,” kata Kepala Sekolah Jeane Rembet yang juga telah berhasil menghentakkan SMP Negeri 6 Ranoyapo sebagai sekolah Adiwiyata tingkat Nasional pada tahun 2016 silam.
Jeane Rembet pun terus berkomitmen dalam memberikan edukasi kepada para peserta didik serta guru dan pegawai bahwa kebiasaan yang dilakukan dilingkungan sekolah tersebut untuk juga diterapkan dalam kehidupan sehari-hari ketika berada diluar lingkungan sekolah, dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari baik dirumah masingmasing dan lingkungan sekitar.
“Persiapan demi persiapan telah kita lakukan dalam upaya SMPN 1 Ranoyapo menuju Sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi, dan berharap juga bila sudah masuk sebagai sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi akan ditindaklanjuti untuk menuju Adiwiyata tingkat nasional dan jenjang selanjutnya, dan tentunya ini semua perlu kerja keras dan kerja sama dari semua pihak,” ujar Kepsek Jeane Rembet.
(Hengly)*