Minsel, transparansiindonesia.co.id – Prestasi membanggakan ditorehkan oleh Sekolah Dasar GMIM Tompasobaru dimana, sekolah yang dipimpin oleh Kepala Sekolah Sientje Tumbel SPd, beberapa waktu lalu berhasil mendapatkan penghargaan sebagai Sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi Sulawesi Utara.
Dan atas prestasi ditingkat Provinsi, maka sebagai jenjang berikutnya, SD GMIM Tompasobaru, siap menghadapi penilaian untuk sekolah Adiwiyata tingkat nasional.
Persiapan demi persiapan dan pembenahan terus dilakukan di SD GMIM Tompasobaru, mulai dari penataan lingkungan hingga administrasi sekolah yang menjadi salah satu item penilaian untuk meraih sekolah Adiwiyata Nasional.
Kepala SD GMIM Tompasobaru Sientje Tumbel SPd, kepada awak media transparansiindonesia.co.id dalam wawancara diruang kerjanya, mengatakan pembenahan dan persiapan terus dilakukan, dengan melibatkan kerja sama dari berbagai pihak, seperti dari orang tua anak didik, pihak Forkopimca maupun dari pihak yayasan, serta dari para guru dan murid, guna menjadikan SD GMIM Tompasobaru sebagai sekolah yang berwawasan lingkungan, maupun segala aspek lainnya guna mendukung sekolah tersebut meraih Adiwiyata Nasional.
“Menghadapi Adiwiyata Nasional, kita terus lakukan pembenahan dilingkungan sekolah, seperti beberapa waktu lalu, kita lakukan penanaman pohon, yang bukan saja dilingkungan sekolah tapi juga di lingkungan atau halaman kantor instansi pemerintah, Polsek maupun Koramil,” kata Kepsek Sientje Tumbel.
Menjadikan sekolah yang berbudaya lingkungan dan berwawasan lingkungan, tentunya harus dilakukan dengan sepenuh hati dan tulus, inovasi dan kecerdasan dari seorang pemimpin akan sangat menentukan keberhasilan suatu sekolah, yang tentunya juga harus mendapatkan support dan dukungan dari berbagai pihak, salah satunya peran dari para siswa dan orang tua siswa, komite sekolah, dan bahkan pihak terkait didalamnya.
Membentuk karakter siswa untuk berkarakter berbudaya dan berwawasan lingkungan, peduli lingkungan tentunya membutuhkan waktu yang tak sedikit, namun upaya tersebut terus dilakukan, dimana menjadikan para siswa yang peduli lingkungan, salah satu contohnya yakni para siswa dengan inisiatif dan inovasi sendiri mampu membuat barang-barang bekas menjadi suatu barang yang memiliki nilai, dan dijadikan hiasan disekolah guna menambah keindahan sekolah.
Dikatakan pula oleh Kepala Sekolah Sientje Tumbel bahwa untuk proses kegiatan pembelajaran tidak hanya pula dilakukan didalam ruangan (Indoor) tapi juga dilakukan diluar ruangan (outdoor), dengan proses pembelajaran dilakukan dilaksanakan bernuansa lingkungan.
Sebagai sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi, tentunya beberapa hal terus menjadi fokus pembenahan guna menghadapi Adiwiyata Nasional, sekolah yang dengan jumlah siswa 99 tersebut, selain penataan lingkungan sekolah, juga penataan administrasi sekolah, mewujudkan sekolah sehat, dan bagaimana mengubah karakter siswa dan para guru untuk memiliki karakter berwawasan lingkungan.
Kepala sekolah Sientje Tumbel pun mengapresiasi dan berterima kasih kepada semua pihak yang terus mendukung dan mensuport akan SD GMIM Tompasobaru dalam menghadapi Adiwiyata Nasional, dan berharap sekolah tersebut dapat lebih berprestasi lagi dengan menyabet Adiwiyata Nasional, yang tentunya akan membanggakan Kabupaten Minahasa Selatan, dan lebih dari itu wilayah Tompasobaru.
Sementara itu Kepala Kecamatan (Camat) Tompasobaru Drs.Jemmy Loa, mengatakan bahwa pihaknya bersama unsur Forkopimca tentu sangat mendukung dan mensuport akan keikutsertaan SD GMIM Tompasobaru dalam penilaian menuju Sekolah Adiwiyata Nasional. (Hengly)*