Polsek Tapung Tangkap Pelaku Penggelapan Uang Penjualan Aset CV. JMM Sebesar Rp 800 Juta

RIAU161 Dilihat

Polsek Tapung Tangkap Pelaku Penggelapan Uang Penjualan Aset CV. JMM Sebesar Rp 800 Juta

TAPUNG -Transparansi indonesia.co.id Unit Reskrim Polsek Tapung amankan seorang pria yang diduga melakukan penggelapan uang penjualan aset PT. JMM (Jaya Tunggal Mandiri) sebesar Rp 800 Juta, dimana uang tersebut merupakan pengembalian investasi sapi perah dari sejumlah masyarakat yang menanamkan modalnya di CV. JMM.

Tersangka kasus penggelapan ini adalah FS alias FAUZAN (28) beralamat di Desa Tarai Bangun Kecamatan Tambang, FS selaku terlapor datang ke Polsek Tapung bersama beberapa orang perwakilan warga yang menjadi korban penggelapan uang investasi ini pada Senin malam (03/05/2021).

Setelah dilakukan interogasi kepada FS serta pemeriksaan terhadap para saksi, pihak penyidik Polsek Tapung kemudian menetapkan FS sebagai tersangka, lalu menangkap dan mengamankannya untuk proses pemeriksaan lebih lanjut.

Kejadian ini berawal sekira bulan Februari tahun 2020 lalu, saat itu sdr. Ridwansyah (pelapor) bersama Nefri dan FS alias FAUZAN (Terlapor) yang merupakan perwakilan korban investasi sapi perah, menjumpai sdr. Andi selaku Meneger CV. JMM.

Baca juga:  KASAD TUTUP SECARA RESMI TMMD KE-121 KODIM 0313/KPR

Pertemuan ini dimaksudkan untuk menanyakan realisasi pengembalian uang investasi sapi perah, saat itu disepakati untuk dikembalikan kepada warga uang investasi tersebut dengan cara menjual aset perusahaan.

Selanjutnya sekira bulan Juni 2020, dilakukan penjualan terhadap 3 aset milik CV. JMM seharga Rp 1.075.000.000, kemudian disepakati uang sejumlah Rp 275 juta sebagai biaya transportasi / akumodasi dalam pengurusannya, sementara sisanya sebesar Rp 800 juta dimasukkan ke Rekening Bank Mandiri atas nama Fauzan Syafra Nurfadhli yang dipegang langsung oleh FS alias FAUZAN (tersangka) menjelang dibagikan kepada masyarakat yang berinvestasi.

Kemudian pada (27/04/2021) sekira pukul 14.00 Wib, bertempat di Cafe Juice Aulia Restro di Desa Tanjung Sawit Kec. Tapung, dilakukan pertemuan oleh perwakilan investor yaitu sdr. Ridwansyah, tersangka FAUZAN dan Nefri serta beberapa orang lainnya untuk membicarakan pembagian uang sejumlah Rp 800 juta tersebut kepada masyarakat.

Saat itu sdr. FAUZAN (terlapor) mengatakan bahwa uang tersebut sudah habis terpakai olehnya, kemudian pada (30/04/2021) sekira pukul 13.00 Wib, kembali dilakukan mediasi dirumah tersangka FAUZAN di Jl. Paus Pekanbaru yang disaksikan pihak keluarganya, dari hasil mediasi ini disepakati untuk diselesaikan lewat jalur hukum.

Baca juga:  Seminar Nasional Desa Pulau Gadang Hadirkan Sejumlah Rektor dan Guru Besar dari Perguruan Tinggi Jabar dan Banten

Selanjutnya pada Senin sore (03/05/2021) sekira pukul 16.00 Wib, pihak perwakilan menjemput sdr. FAUZAN di Pekanbaru dan membawanya ke Polsek Tapung untuk pengusutannya.

Oleh Tim Penyidik Polsek Tapung kemudian dilakukan interogasi terhadap tersangka FS alias FAUZAN, dan melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi serta pengumpulan barang bukti. Setelah didapatkan bukti permulaan yang cukup atas kasus ini, pihak penyidik kemudian menetapkan FS alias FAUZAN sebagai tersangka dan langsung melakukan penangkapan terhadapnya.

Kapolsek Tapung Kompol Sumarno saat dikonfirmasi membenarkan kejadian ini, disampaikan Marno bahwa tersangka FS kini telah diamankan di Polsek Tapung untuk menjalani proses hukum lebih lanjut, FS akan dijerat dengan pasal 372 KUH Pidana tentang kasus penggelapan dengan ancaman hukuman penjara selama 4 tahun, jelasnya.

(Romi)

Yuk! baca artikel menarik lainnya dari TRANSPARANSI INDONESIA di GOOGLE NEWS