Minsel, transparansiindonesia.co.id — Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Kabupaten Minahasa Selatan, sangat solid mendukung kepemimpinan DR.Christiany Eugenia Paruntu SE sebagai Ketua DPD 1 Partai Golkar Sulawesi Utara.
Hal tersebut diutarakan Ketua DPD II Partai Golkar Minahasa Selatan dr.Michaela Elsiana Paruntu MARS perihal beberapa hari terakhir ini, dirong-rong dengan isu akan di gelarnya Musdalub oleh beberapa kelompok, guna melengserkan Tetty Paruntu dari Kepemimpinannya sebagai Ketua DPD 1 Partai Golkar Sulut.
“Partai Golkar Kabupaten Minahasa Selatan, dari jajaran pengurus tingkat II hingga pengurus ditingkat desa dan kader partai sangat solid mendukung kepemimpinan ibu Tetty Paruntu sebagai Ketua Golkar Sulut,” kata Micha Paruntu kepada awak media transparansiindonesia.co.id ketika dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp.
Dikatakan Micha Paruntu bahwa Golkar Minsel sangatlah mendukung dan mensupport DR.Christiany Eugenia Paruntu SE memimpin partai Golkar hingga periode berakhir pada tahun 2025 nanti.
Selain itu pula, sebagai kader Golkar, jajaran pengurus partai Golkar Minsel tentunya siap mengamankan apa yang menjadi hasil dalam rapat pimpinan (Rapim) dab rapat kerja nasional (Rakernas) Partai Golkar, dimana akan melaksanakan konsolidasi hingga ke tingkat bawah atau tingkat desa, guna menatap kemenangan dalam Pileg dab Pilpres 2024 nanti.
Menanggapi akan halnya beberapa atau sekelompok orang yang merong-rong kepemimpinan Tetty sebagai Ketua Golkar Sulut, dengan alasan gagal dalam Pileg dan Pilkada, Micha menyatakan bahwa dimanakah mereka saat proses pilkada berlangsung, apakah bersama dengan kader untuk konsolidasi kemenangan calon yang diusung Golkar, atau tidak.
Ia pun menambahkan bahwa ia sangat yakin bahwa mereka-mereka tentunya juga sangat paham dengan aturan AD/ART dan Juklak partai.
“Terkait dengan adanya isu yang beredar yang coba merong-rong kepemimpinan Ibu Tetty sebagai Ketua Partai Golkar Sulawesi Utara, kita Golkar Minsel tetap solid mendukung kepemimpinan Ibu Tetty sebagai Ketua Golkar Sulut, dan bagi mereka yang coba merong-rong akan kepemimpinan Ibu Tetty dengan alasan gagal dalam Pilkada maupun Pileg 2019 lalu, maka yang jadi pertanyaan,, dimanakah mereka saat proses pilkada berlangsung, apakah mereka turut berperan aktif atau hanya diam, dan mencari kekurangan orang lain,” tegas Micha Paruntu.
(Hengly)*