Minsel, transparansiindonesia.co.id — Vaksin Sinovac untuk Vaksinasi tahap II telah tiba di Minahasa Selatan pada Kamis pekan lalu (4/3), dimana dengan pengawalan ketat dari aparat TNI dan Polri sebanyak 1.000 Flacon Sinovac tiba di Dinas Kesehatan Minsel dan disimpan di ruang penyimpanan Dinkes Minsel.
Sebagaimana disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Minsel dr.Erwin Schouten bahwa Vaksin Sinovac tahap dua ini, akan diperuntukkan bagi TNI, Polri, ASN, Pelaku Usaha, Pelayan Publik, Lansia dan jurnalis.
“Untuk Vaksin Sinovac tahap dua ini, diperuntukkan bagi mereka para ASN, TNI, Polri, Lansia, para pelaku usaha dan pelayan publik,” ujar Schouten kepada awak media transparansiindonesia.co.id usai memimpin rapat koordinasi dengan para Kepala Puskesmas se-Minsel pada Senin 8 Maret 2021.
Dikatakannya pula bahwa untuk pelaksanaan Vaksinasi Sinovac direncanakan akan dilaksanakan atau dimulai pada Senin pekan depan 15 Maret 2021, yang akan digelar di fasilitas kesehatan di Minsel seperti Puskesmas atau Rumah Sakit.
Untuk jumlah Sinovac nantinya juga akan ditambah sesuai dengan kebutuhan yang akan divaksin di Minahasa Selatan, sebagaimana data yang ada dari para warga yang mendaftar baik secara online maupun manual.
Maka dari itu bagi ASN, TNI-POLRI para pelaku usaha, Lansia, untuk mendaftar di fasilitas kesehatan atau di Puskesmas agar jumlah permintaan Sinovac akan disesuaikan dengan data yang ada.
Nantinya juga menurut Kadis dr.Erwin Schouten bahwa sebelum dilakukan Vaksinasi, sebelumnya akan melewati tahapan seperti rapid, dan tahapan screening.
Untuk diketahui Vaksinasi Sinovac Tahap pertama telah selesai dilaksanakan dengan sasaran para tenaga kesehatan dan Forkopimda, dan dihimbaunya pula agar para Nakes yang telah divaksin Sinovac untuk terus mematuhi protokol kesehatan, karena fungsi Vaksin Sinovac adalah untuk menambah daya tahan tubuh atau imunitas tubuh guna menangkal serangan virus corona.
Schouten pun terus mengingatkan agar warga masyarakat terus patuh dalam penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat berskala mikro, guna mencegah dan memutus rantai penyebaran Covid-19.
(Hengly)*