Sulut, transparansiindonesia.co.id — Pelaksanaan hari pencoblosan dalam rangka Pemilihan Kepala Daerah Serentak (Pilkada Serentak) Provinsi Sulawesi Utara dan dibeberapa Kabupaten dan Kota di Sulut sebentar lagi akan dilaksanakan yakni pada 9 Desember 2020 nanti.
Dan dalam pelaksanaan Pilkada Serentak ditahun 2020 ini, tentunya banyak wajib pilih yang baru pertama kali mengikuti pesta demokrasi perhelatan pemilihan umum, atau yang biasa disebut pemilih pemula, yang tentunya adalah mereka generasi muda, generasi Millenial.
Adrian Jopie Paruntu (AJP), yang adalah Generasi Millenial Sulawesi Utara, Anggota DPR-RI dari Fraksi Golkar yang duduk di Komisi X, mengajak kepada Generasi Millenial Sulut untuk ikut mensukseskan gelaran Pilkada Serentak 2020 dan berperan aktif didalamnya dan jangan golput.
“Saya mengajak kepada generasi millenial Sulawesi Utara untuk jangan golput, tapi salurkan pilihan anda untuk menentukan masa depan daerah dengan memilih pasangan calon sesuai pilihan hati nurani, mari bersama kita sukseskan gelaran Pilkada Serentak 9 Desember 2020 dengan berpartisipasi aktif dan ikut mensukseskan gelaran Pilkada,” kata Adrian Jopie Paruntu.
AJP pun mengharapkan agar generasi millenial dapat menjadi pionner terciptanya pelaksanaan Pilkada yang berkualitas, aman dan bebas dari Covid-19, generasi millenial jadi pelopor untuk menghadirkan sosok pemimpin yang baik, dicintai warganya dengan ikut serta dan menjadi bagian dari lahirnya pemimpin daerah yang berkualitas, hasil dari pelaksanaan Pilkada yang berkualitas pula.
“Jadilah generasi muda yang berkualitas, yang menjadi bagian dari lahirnya pemimpin yang baik, pemimpin yang berkualitas, yang merupakan pemimpin yang benar-benar tercipta dari hasil pilkada yang berkualitas,” tambahnya.
Pelaksanaan pesta demokrasi pemilihan kepala daerah secara serentak, tentunya akan banyak timbulnya potensi gesekan-gesekan antar pendukung paslon, namun diingatkan dan dihimbaunya agar generasi millenial harus berpikir cerdas, dengan ikut menciptakan suasana yang aman dalam pelaksanaan pesta demokrasi ini, karena ini adalah pesta rakyat untuk menentukan pemimpin daerah kedepan, maka janganlah rusak pesta rakyat, dengan tindakan-tindakan yang hanya berpotensi merusak jalannya pelaksanaan Pilkada Serentak 2020.
(Hengly)*