Tangsel Transparansi Indonesia.co.id-sambutan dari tim sukses H.Muhammad M.Si Rahayu Saraswati Djojohadikusumo,Bapak Gunawan mengatakan terimakasih kepada pendukung M&S yang telah hadir,dan buat Pewarna Indonesia yang bisa hadir di acara kampanyenya Muhammad dan Saraswati para masyarakat Tangsel yg berada di perumahan De latinos, tangerang selatan (11/10/2020).
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo memberikan sambutannya dan memberikan visi dan misi kedepannya kalau mereka di beri amanat oleh masyarakat Tangsel.
“Kami Pasangan Tangsel, T untuk Transparan, A adalah Akuntabel, N maksudnya Nyata pengabdian dan kerjanya dan G adalah Gotong royong, yang tujuannya adalah terwujudnya S ialah Sejahtera Warganya, E itu Elok Kotanya dan L adalah Luhur Budinya. Tangsel. Kami Pasangan Tangsel. karena Tangsel untuk Semua” kata Saras menjabarkan.
Adapun visi dan misi yang dirangkum dalam akronim Tangsel tersebut diyakini mampu menjadi solusi bagi kota Tangsel dengan masalah-masalah wilayahnya.
Kami akan membawa perubahan di Tangsel, sudah cukup selama ini masalah-masalah banyak di Tangsel, kita harus berubah dan benahi” ujar Saras pada pidato tersebut.
Banyak permasalahan yang harus diatasi oleh pasangan ini jika terpilih nanti. Selain adanya pandemi yang mempersulit perekonomian Indonesia secara umum, Tangsel memiliki beberapa masalah seperti pejabatnya yang banyak terjaring kasus dugaan korupsi.
Sejak akhir tahun 2019 hingga Juli 2020, kasus korupsi alat kesehetan di Tangsel yang menjerat Tubagus Chaeri Wardhana atau Wawan, adik mantan Gubernur Banten Atut ramai diberitakan. Kasus ini merugikan negara sebesar total Rp94,3 miliar.
Tangsel pun memiliki masalah lingkungan seperti kemacetan lalu lintas dan kali Jaletreng yang tercemar limbah industri pada awal Agustus 2020 lalu. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangsel yang bertugas saat itu bahkan mengaku kecolongan atas pencemaran yang terjadi. Bahkan, dengan luas wilayah dan jumlah penduduk yang tak berbeda jauh dengan Tangerang Kota, Tangsel hanya mampu memiliki puluhan armada sampah dan sekitar 150 pesapon.
“Anggaran Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tangsel sebesar Rp.107 miliar, memiliki 40 armada sampah, dan 150 tenaga pesapon. Sementara Kota Tangerang dengan anggaran Rp.172 miliar memiliki 460 armada sampah dan 653 tenaga pesapon. Yang lebih mencengangkan lagi, Kota Tangerang berhasil membukukan retribusi sampah sebesar Rp. 15 miliar. Sangat miris dengan retribusi sampah Tangsel yang hanya sejumlah Rp. 3.25 miliar, sangat jauh sekali dengan Tangerang,” jelas Rida selaku Bendahara Fraksi PSI DPRD Kota Tangsel, pungkas saras.
HM