Merasa dirugikan Erwin Sitorus meminta Pemerintah bertanggung Jawab Atas Sanksi Sosial yang Dialami nya beserta Keluarga.

Uncategorized340 Dilihat

Merasa dirugikan Erwin Sitorus meminta Pemerintah bertanggung Jawab Atas Sanksi Sosial yang Dialami nya beserta Keluarga.

RokanHulu,Riau Transparansiindonesia.Co.id dampak dari pendemi Virus Corona merabah ke segala Aspek terutama pada sektor perekonomian,Hal itu juga dirasakan Oleh Erwin Sitorus (57) warga Kelurahan UjungBatu Kecamatan UjungBatu Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau,beserta Keluarganya.

Kronologi tersebut berawal ketika Erwin Sitorus ingin menghadiri Resepsi Pernikahan Putrinya Disalah satu kota dijakarta,Dan Syarat Untuk bisa Sampai kesana Erwin harus mengantongi Surat Bebas Covid dari RS,lalu Erwin Mengurus Surat tersebut Di RS.Awal bross UjungBatu pada tgl (02/07/2020)dan setelah dilakukan Rapid Tes Pihak RS Awal Bross menyatakan Hasil Rapid Tes Beliau Reaktif sehingga Pihak RS Awal Bross merujuk Erwin Kepuskesmas UjungBatu,dan pihak Puskesmas kembali merujuk Erwin ke RSUD pasir Pangaraian pada Tgl(03/07/2020)untuk melakukan Swab.

Setelah dilakukan Swab Di RSUD pasir pangaraian pada tgl (04/07/2020) Erwin Diperbolehkan Pulang oleh Pihak RSUD menunggu hasil Swab keluar selama 3 hari kedepan,Namun Karena Erwin Harus Menghadiri Resepsi Pernikahan putrinya yang diberada Jakarta Erwin memutuskan Untuk berangkat ke Pekan Baru Dan melakukan Repid tes Kembali DiKimia Farma pada tgl (05/07/2020) dan hasilnya Negative.

Berdasarkan Hasil Rapid Tes dikimia Farma Tersebut Erwin Sitorus bisa berangkat ke Jakarta,dan pada pada taggal (06/07/2020) pemerintah melalui Juru bicara Tim Gugus tugas kabupaten Rokan Hulu melakukan Konferensi Pers dan menyatakan bahwa Erwin sitorus Pasien No 235 Riau Terkonfirmasi Positive
Covid-19.

“Saya merasa ketakutan akibat Banyaknya pemberitaan dimedia massa yang menyatakan bahwa saya terkonfirmasi positive covid-19,lalu dengan kesadaran hati saya berangkat ke wisma Atlit pada tanggal (08/07/2020) untuk melakukan Swab Dan pada tanggal (11/07/2020) hasil swab tersebut keluar dan Saya dinyatakan Negative,”kata erwin.

Erwin menjelaskan bahwa selama beliau berada diwisma Atlit bukan sebagai Pasien melainkan hanya menunggu Hasil Swab keluar.

“Perlu diketahui Saya berada diwisma Atlit selama Tiga hari itu bukan sebagai Pasien yang dirawat melainkan Hanya menunggu Hasil Swab nya keluar,”Lanjutnya

Erwin sitorus lelaki Paruh Baya Yang Merupakan Seorang Pedagang Harian dan Sayur Keliling Itu mengaku dirugikan karna harus Mengalami penurunan Omset yang Sangat Drastis Akibat Pemerintah Melalui Juru bicara Tim Gugus Tugas Kabupaten Rokan Hulu yang terlalu Cepat Mengumumkan ke media Massa Bahwa Beliau Positive Terkonfirmasi Covid-19.

“Sampai Saat ini Masyarakat Masih Takut Berbelanja Kewarung Kami dan saya pun belum bisa berjualan Sayur keliling,Kami Merasa dirugikan dengan Pengumuman Dari pemerintah itu Karena selain Mengalami Kerugian materi kami juga harus menanggung Beban Moral Akibat Pemerintah yang terlalu Cepat mengumumkan sedangkan Hasil Swab Yang menyatakan Saya Positive Sampai sekarang Saya Belum menerima Fisiknya dan kalau sudah begini Siapa yang akan bertanggung Jawab,”Ujarnya ketika dijumpai Awak media dirumahnya Rabu (22/07/2020)

Menanggapi Hal Tersebut Ketua Kordinator Wilayah Forum Pers Independent Indonesia (FPII) Kabupaten Rokan Hulu ,Toba Sinanga meminta Pihak Pemerintah Kabupaten Rohul Agar Secepatnya menyelasaikan Masalah ini Agar Erwin sitorus dan Keluarga bisa Terlepas dari segala Fitnah.

“Ini Masalah Serius,Sebab selain Kerugian materil keluarga Erwin Sitorus juga harus menanggung Sanksi Sosial.jadi Pemerintah Harus segera meluruskan dan menyelesaikannya agar tidak ada fitnah yang berkembang,”katanya Mengakhiri.

(Dendy)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari TRANSPARANSI INDONESIA di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP