Kurikulum dan Pembelajaran memasuki Era New Normal

Jakarta Transparansi Indonesia.co.id-Serangkaian Webinar yang dikoordinir oleh Koordinator Tim Fasilitator MPK, Suhandojo Tanusaputera, M.Min disiapkan dan dilaksanakan dalam rangka HUT 70 Majelis Pendidikan Kristen (MPK) Indonesia. Kegiatan Webinar Ke-3 telah diadakan pada Rabu, 08 Juli 2020 pukul 08.30-12.00 melalui via zoom. Peserta Webinar adalah Guru-guru, Kepala Sekolah, dan Pengelola Kurikulum Yayasan Pendidikan Kristen di Indonesia.

Webinar ini dibuka dengan doa yang dipimpin oleh Ketua Umum MPK, Ir. David J. Tjandra, MA.
Tema yang diusung pada Webinar Ke-3 ini adalah “New Normal, New Curriculum and Learning Strategy”. Untuk membahas tema ini ada dua Fasilitator yang dihadirkan dengan sub-topik yang berbeda.

Ashiong P. Munthe, membahas “Evaluasi Pembelajaran memasuki New Normal”. Evaluasi dijabarkan sebagai “proses identifikasi untuk mengukur atau menilai tujuan yang ingin dicapai melalui suatu kegiatan atau program yang sudah dilaksanakan”.

Baca juga:  AMTI Soroti Kepemimpinan Mantan Gubernur Maluku, Murad Ismail

Dijelaskan bahwa “Oknum Pendidik di sekolah perlu melakukan evaluasi diri sebelum mengevaluasi siswa-siswanya. Guru, Kepala Sekolah dan Pengelola Kurikulum Yayasan juga harus bersinergi untuk mengevaluasi diri dan kinerja masing-masing”. Ditekankan juga bahwa, “perlu ada knowledge sharing dan knowledge transfer bagi Guru dan seluruh Tenaga Pendidik di sekolah”.

Topik kedua adalah “Transformasi Kurikulum dan Strategi Pembelajaran Memasuki Era New Normal” yang dipaparkan oleh Vitriyani Pryadarsina, M.Pd. Pada paparannya dijelaskan “bahwa perwujudan “merdeka belajar ” dari Mendikbud, yaitu kemerdekaan setiap orang dalam berpikir, pentingnya Life Skills sesuai Unesco, maka saat memasuki era new normal, sekolah perlu melakukan penyederhanaan struktur kurikulum 2013. Tujuannya agar siswa dapat belajar secara mendalam sesuai kompetensi dasar, merancang program life skills, serta guru dapat memilih strategi pembelajaran yang tepat untuk melatih kemampuan literasi dan numerasi dan melatih kemampuan berpikir siswa. Mengajar bukan hanya mentransfer pengetahuan, tetapi guru mampu memfasilitasi pengalaman belajar yang nyata dan mengoptimalisasi aktifitas berpikir siswa untuk memahami sesuatu”.

Baca juga:  Menurut AMTI; Pemeriksaan Pejabat Tak Ada Kaitannya Dengan Pilkada, Tapi Murni Penegakan Hukum

Setiap akhir sesi, Moderator Ria Ariesta dari MPKW Jabar memberi kesempatan kepada seluruh peserta mengajukan pertanyaan lewat chat. Berbagai pertanyaan yang disampaikan Peserta ditanggapi oleh para Fasilitator sehingga seluruh materi yang dibahas dapat dipahami secara holistik.

Akhir acara ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Phillips Handojo, MS, Ketua Panitia HUT 70 MPK sekaligus Ketua Bidang Strategi dan Pembinaan Pendidikan MPK Indonesia.
HM

Yuk! baca berita menarik lainnya dari TRANSPARANSI INDONESIA di GOOGLE NEWS