Selamat Jalan Ibu Non Rawung, Terima Kasih Untuk Baktimu Dan Karyamu

Jakarta Transparansi Indonesia.co.id-Sekitar dua dekade yang lalu, Non Rawung adalah seorang eksekutif di sebuah bank swasta. Sebagai seorang wanita yang saat itu yang memiliki jabatan yang mapan tentunya orang akan memandangnya telah memiliki hidup sempurna. Tapi hati nuraninya selalu terusik bila teringat bahwa tujuan keberadaannya di dunia ini bukanlah mengejar apa yang menurut ukuran dunia tampak baik, tapi lebih dari itu, dia mengejar apa yang kekal di surga. Hingga akhirnya pada tahun 1996, dia berhenti dari jabatannya tersebut dan menetapkan hatinya untuk bekerja di bidang sosial.

Saat tahun 1997-1998, krisis melanda Indonesia dan ada banyak orang mengalami kesulitan ekonomi dan kesehatan. Saat itulah ia menginisiasi pelayanan sosial masyarakat dan ia kemudian menjadi Ketua Yayasan Obor Berkat Indonesia (OBI) yang didirikan pada tahun 1999. Bagi Non Rawung, kepeduliannya kepada sesama itu haruslah menjadi hal yang ditularkan dari satu orang kepada orang lain. Itulah yang melahirkan tagline pertama Obor Berkat Indonesia, “Kami Peduli, Kami Mengasihi.”

Baca juga:  Bawaslu Minsel Siaga Pengawasan, Franny Sengkey Tegaskan Hal Ini

Hingga pada tahun 2004, saat Tsunami melanda Aceh, Non Rawung memimpin langsung OBI untuk melakukan tanggap bencana. Disanalah lahir slogan “Saya Senang Menolong Orang Lain” dan tetap dipakai oleh OBI hingga saat ini. Bahkan pada Agustus 2005, OBI diberikan penghargaan Satya Lencana Kebaktian Sosial dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono karena upaya tanggap bencana di Aceh tersebut. Penghargaan tersebut, diterima langsung oleh Non Rawung.

Dibawah kepemimpinannya, Obor Berkat Indonesia terus berkembang, walau menghadapi berbagai tantangan. Seringkali usahanya dikomentari sebagai usaha membuang garam ke luat yang tampak sia-sia. Namun, Non Rawung tidak pernah goyah, dia tahu dia telah melakukan bagiannya dan Tuhan akan melengkapi. Ada jutaan orang yang telah disentuh melalui pelayanan yang dipimpinnya dan oleh hidupnya secara pribadi.

Baca juga:  Kasus SPPD Fiktif kembali Mencuat, AMTI: Apakah Polda Sulut Berani??

Baru tahun lalu Non Rawung menerima penghargaan “Hero of Change” dari Cahaya Bagi Negeri Indonesia karena dedikasi dan karyanya. Namun kini, sang pahlawan perubahan telah mencapai garis finish. Dia telah menyelesaikan pertandingannya dengan baik, dan berpulang ke rumah Bapa pada Kamis, 16 April 2020 pada usia 72 tahun. Selamat jalan Pahlawan Perubahan, terima kasih untuk karya dan baktimu bagi kemanusiaan dan Kerajaan Allah.
HM/red

Yuk! baca artikel menarik lainnya dari TRANSPARANSI INDONESIA di GOOGLE NEWS