Minsel, transparansiindonesia.co.id — Bertempat di Rumah Dinas Bupati Minahasa Selatan, pada Rabu 8 April 2020, Bupati DR.Christiany Eugenia Paruntu SE memimpin Rapat Koordinasi bersama unsur Forkopimda Minsel dan Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Minahasa Selatan.
Rapat tersebut guna membahas mengenai antisipasi dan pencegahan Penyebaran Covid-19 agar tidak masuk ke wilayah Minahasa Selatan.
Salah satu langkah yang akan diambil yakni akan memperketat akses masuk wilayah Minsel di Pintu-pintu masuk, baik itu melalui jalur transportasi darat maupun laut.
Hal tersebut akan dilakukan mengingat saat ini wilayah Kota Manado telah masuk dalam wilayah transmisi lokal penyebaran Covid19, jadi untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 tidak masuk ke Minsel maka akan dilakukan pengawasan ketat di Pintu-pintu masuk wilayah Minsel.
Untuk Diketahui Pintu-pintu masuk melalui akses transportasi darat di Minahasa Selatan ada beberapa lokasi, seperti akses masuk dari Desa Munte (Tumpaan), Tangkuney (Tumpaan) Rumoong Atas (Tareran), Rap-rap (Tatapaan), Poigar (Sinonsayang), Ranoketang (Amurang), Beringin (Ranoyapo) dan Desa Sinisir, Desa Kakenturan, dan Desa Palelon (Modoinding).
Selain melalui akses transportasi darat, akses transportasi laut juga akan diperketat pengawasannya, yakni di Pelabuhan Amurang di Mobongo.
Kepada Pemerintah Kecamatan yang wilayahnya berada diperbatasan dengan Kabupaten/Kota lainnya di Minsel agar berkoordinasi dengan Unsur Forkopimca dan Lintas Sektor Kecamatan, serta juga dengan Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Minsel, serta jajaran Pemerintah Desa setempat dalam melakukan penjagaan di pos jaga, agar supaya memperketat pengawasan guna memutus rantai penyebaran Covid-19.
“Akses masuk wilayah Minsel baik itu melalui transportasi darat maupun laut akan di perketat, maka dari itu keberadaan Posko-posko dipintu masuk wilayah Minsel harus ada dan dijaga ketat oleh Relawan Covid-19 didesa yang berkoordinasi dengan Forkopimca dan Lintas Sektor Kecamatan, serta Gugus Tugas Covid-19 Minsel,” kata Bupati Tetty Paruntu.
Disamping itu Tetty Paruntu juga terus menghimbau kepada warga masyarakat agar jangan panik namun selalu waspada, dengan penyebaran Covid-19, setiap fasilitas umum harus memiliki wadah cuci tangan didepan pintu masuk, guna pencegahan penyebaran Covid-19.
Dalam menghadapi wabah Covid-19 saat ini, berolah-raga menjadi hal yang sangat penting guna menambah imun tubuh, dan juga dibarengi dengan mengkonsumsi makanan yang bervitamin dan terapkan pola hidup bersih dan sehat, serta ikuti himbauan dan anjuran anjuran dari Pemerintah.
Wabah 2019-nCov di Indonesia dan Sulawesi Utara pada khususnya juga mempengaruhi sendi-sendi kehidupan warga masyarakat, baik dari sektor pertumbuhan ekonomi, perdagangan dan juga ketersediaan pangan ditengah-tengah masyarakat memerangi penyebaran virus corona.
Maka dari itu, untuk meningkatkan ketahanan pangan rakyat Minahasa Selatan, Bupati Tetty mengajak warga masyarakat untuk membuat apotik hidup di pekarangan halaman rumah masing-masing, serta juga menanam apa yang menjadi kebutuhan keluarga sehari-hari, seperti rempah-rempah agar warga masyarakat tidak perlu keluar rumah hanya untuk membeli rempah-rempah di pasar atau tempat lainnya.
Warga masyarakat Minahasa Selatan juga diajaknya untuk berkebun, memanfaatkan lahan yang ada, untuk ditanami tanaman yang membutuhkan jangka waktu pendek untuk ditanam, manfaatkan lahan untuk ditanam padi, jagung, Pisang, Umbi-umbian dan tanaman lainnya yang menjadi kebutuhan pangan warga masyarakat.
“Jangan Panik namun selalu waspada, saya bersyukur sampai saat ini belum ada warga Minsel yang terpapar Covid-19, mari kita taat dengan himbauan pemerintah, dan juga memperhatikan protokol kesehatan dalam Pencegahan penyebaran Covid-19 di Minahasa Selatan,” tambah Tetty Paruntu.
Hadir dalam Rapat Koordinasi tersebut diantaranya, Kapolres Minsel AKBP Bangun Widi Septo SIK, Kajari Minsel I Wayan Eka Miartha MH, Dandim, Ketua PN Amurang, Kaban Kesbangpol Minsel, Ketua Gugus Tugas Covid-19 Minsel, serta beberapa kepala SKPD lainnya Pemkab Minsel.
(Hengly)*