Kristiani Soewarno Peran Guru Sangat Penting Untuk Menangkal Faham Radikalisme

Jakarta Transparansi Indonesia.co.id – Bincang bincang santai dengan dosen khusus penguji dan pengusaha Dr. Dra Kristiani D.Soewarno, MA. Di GPS(Grand Pramuka Square) Senin (17/02/2020).

Mengamati banyaknya para mahasiswa dan dosen terpapar faham Radikalisme dan Intoleran Dr. Dra Kristiani D.Soewarno, MA.

Dr. Dra Kristiani D.Soewarno,  MA
Dr. Dra Kristiani D.Soewarno, MA

 

mengatakan “Ini seperti buah simalakama bingung yah harus mulai dari mana, sebaiknya pendidikan menagkal faham radikalisme dan intoleransi itu dimulai sedini mungkin seperti PAUD, TK. Tugas berat BNPT, BPIP, dan Mendikbud. Kemendikbud yang harus lebih fokus lagi membikin kurikulumnya”.

Baca juga:  Kasus SPPD Fiktif kembali Mencuat, AMTI: Apakah Polda Sulut Berani??

Kristiani melanjutkan “Disamping banyaknya kurikulum yang hilang, Pendidikan Moral Pancasila, Ilmu Budaya Dasar, Etika, dll. Kalah cepat dengan perkembangan sistim informasi yang cepat sekali. Semua informasi dishare dengan cepat tanpa saring dulu.” ungkapnya.

Menanggapi kualifikasi guru dan staff pengajar di Perguruan Tinggi Kristiani mengatakan “Peran guru dan dosen harus disertifikasi karena sangat cepat tersebar faham radikalisme bila guru dan dosen ikut serta menyebarkannya, harapan orang tua menyerahkan pendidikan pada guru dan dosen gagal. Pekerjaan besar Nadiem Makarim Mendikbud untuk memperbaiki sistim pendidikan tentunya bersinergi dengan departemen terkait” terangnya.

Baca juga:  Cegah Dana Siluman Pemangku Kebijakan, AMTI Minta BIN Awasi Pilkada

Sebagai penutup perbincangan Kristiani mengatakan “Kembali pada kearifan lokal, dulu barat berkaca keberagaman dari timur dari Indonesia, bukan teknologinya mengapa sekarang kehilangan jatidiri bangsanya” pungkasnya.
HM

Yuk! baca berita menarik lainnya dari TRANSPARANSI INDONESIA di GOOGLE NEWS