Jakarta, transparansiindonesia.co.id – – Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan, mundurnya Bambang Soesatyo (Bamsoet) dari calon ketua umum pada Musyawarah Nasional Golkar sudah diprediksi dari awal.
Dedi sebelumnya memang menyatakan bahwa Airlangga Hartarto akan kembali terpilih sebagai ketua umum Golkar secara aklamasi.
Terpilihnya Bamsoet sebagai ketua MPR disebut mengakhiri dinamika itu, sehingga berujung pada rekonsiliasi seluruh elite dan kader Golkar.
Ada pun ada beberapa kader yang menolak Airlangga terpilih kembali sebagai ketua umum Golkar dan sejumlah kader mencalonkan diri sebagai ketua umum, Dedi mengatakan hal itu lumrah.
Soal kader yang menolak, Dedi menyebut itu hanyalah suara-suara kecil. Biasanya kader semacam itu sedang meminta perhatian. Hal itu dianggap wajar.
Namun yang jelas, kata Dedi, mereka yang memiliki hak suara itu adalah para ketua DPD I dan II serta organisasi sayap. Para pemilik suara itu mayoritas sudah menyatakan akan mendukung Airlangga.
Lalu beberapa kader yang mendaftar sebagai bakal calon ketua umum Golkar, Dedi menyebut wajar terjadi dalam setiap pemilihan.
Dedi juga mengucapkan terima kasih kepada Bamsoet yang mengundurkan diri dari pencalonan ketua umum Golkar. Dengan mundurnya Bambang Soesatyo, kemungkinan Munas akan dipercepat.
Karena pemilihan ketua umum sudah dianggap selesai, lanjut dia, maka munas akan fokus pada pembahasan gagasan Partai Golkar ke depan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa.
(red)*