Jakarta, transparansiindonesia.co.id – – Akhir-akhir ini sedang ramai dibahas mata-mata kegiatan APBD 2020 yang memantik perdebatan di masyarakat. Mulai dari TGUPP, Rumah Dinas Gubernur, Anti-Virus, Sanitasi Grogol, dan lain-lain.
Saya sangat senang dengan dialektika yang terjadi membahas APBD 2020 di masyarakat, kenapa? Karena ini bukan uang Anggota DPRD atau uang Gubernur DKI, tapi ini adalah uang Anda, rakyat DKI Jakarta! Anda harus tahu untuk apa uang Anda digunakan.
Akan tetapi mata-mata kegiatan yang selama satu minggu belakangan ini diperdebatakan dengan panas di masyarakat hanyalah puncak dari gunung es. Terdapat puluhan ribu kegiatan yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta dengan nilai anggaran hampir 100 Trilliun. Idealnya setiap kegiatan layak, bahkan harus dibahas satu per satu. Akan tetapi mungkinkah pembahasan APBD 2020 dengan eksekutif dilakukan dengan tempo waktu 1-2 bulan saja? Rasanya sangat sulit, sedangkan APBD 2020 harus disahkan sebelum tahun 2019 berakhir.
Bahkan hingga tulisan ini dibuat (8 Oktober 2019) belum ada dokumen APBD KUA-PPAS 2020 di website APBD kita. Bagaimana masyarakat DKI Jakarta dapat mengetahui untuk apa uangnya digunakan?
Maka, melalui tulisan ini saya mendorong agar pembahasan APBD 2020 segera dibahas dan dibuka seluas-luasnya untuk masyarakat, karena sekali lagi, ini bukan uang Anggota DPRD atau Gubernur DKI, tapi ini adalah uang Anda, masyarakat DKI Jakarta.
(red)*