Minsel, transparansiindonesia.co.id — Inovasi dan kecerdasan brilian ditunjukan oleh jajaran pemerintah dan masyarakat Desa Kinaweruan, Kecamatan Maesaan.
Dengan memanfaatkan barang dan bahan bekas, Desa Kinaweruan ditata sedemikian rupa hingga indah dipandang mata dan terlihat jelas keindahan dan kebersihan didalam desa.
Dengan memanfaatkan ban bekas, warga masyarakat bersama jajaran pemerintah desa, membuat pot bunga dan tempat sampah, dan ditempatkan ditepi jalan sepanjang desa tersebut.
HukumTua Desa Kinaweruan Brayen Rumbayan mengatakan bahwa ide ini muncul karena bagaimana mengurangi volume sampah didesa tersebut, dan memanfaatkan barang bekas menjadi satu produk yang berguna, bermanfaat dan juga memiliki nilai.
“Ini merupakan inisiatif dari kita pemerintah desa yang tentunya sangat didukung penuh oleh warga masyarakat, dengan memanfaatkan bahan atau barang bekas, menjadi suatu produk yang bermanfaat dan bernilai, kita manfaatkan ban bekas menjadi pot bunga dan ditempatkan disepanjang jalan desa Kinaweruan,” jelas HukumTua Brayen Rumbayan.
Disamping itu HukumTua Brayen Rumbayan mengatakan bahwa ini juga dalam rangka menyambut dan memperingati Dirgahayu Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-74, maka dari itu untuk semakin memperindah lingkungan yang ada dalam desa, maka ditatalah lingkungan desa dengan memanfaatkan barang-barang dan bahan bekas.
Desa Kinaweruan pada Selasa 30 Juli 2019 menjadi jadwal untuk kegiatan Orde Kiur Desa, yang merupakan program nasional yang dilaksanakan setiap tahun menjelang Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia.
“Ini menjadi moment spesial, dimana dalam rangka orde kiur dan memperingati Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74 tahun, keadaan lingkungan yang ada di Desa Kinaweruan semakin indah dan kelihatan bersih, terima kasih semua jajaran pemerintahan desa dan masyarakat Desa Kinaweruan yang selalu menopang kegiatan pembangunan yang ada di Desa,” tambah Brayen Rumbayan.
Namun lebih dari itu, menurut Brayen Rumbayan, motivasi dari pemanfaatan bahan maupun barang bekas tersebut, untuk dijadikan suatu produk yang bermanfaat, adalah karena kepedulian lingkungan, guna meminimalisir peningkatan volume sampah.
(Hengly)*
