Jakarta, transparansiindonesia.co.id – Vox Populi Vox Dei (suara rakyat adalah suara Tuhan) dan rakyat harus sebagai pemenang otentik di pilpres dan pileg 2019, demikian J. Kristiadi peneliti senior CSIS membuka diskusi yang bertajuk Temu Caleg dengan Pemimpin Gereja yang diselenggarakan lembaga gereja PGLII. Kegiatan yang dihadiri para caleg dan para pendeta ini dilaksanakan pada Senin, 4 Maret 2014 di gedung MDC Hall Jakarta Barat.
Acara dibuka dengan doa dan perenungan Firman Tuhan dari Kitab Daniel 6:1-6, fokus pada promosi dari Tuhan yang sifatnya kekal. Lebih lanjut dalam kupasannya Pdt. Roring menyampaikan para caleg kelak jika sudah terpilih hendaklah memiliki sifat-sifat Daniel yaitu taat, setia, komitmen dan tepat waktu.
Hadir sebagai pembicara J. Kristiadi, Roni Mandang dan Nus Remas, ketiganya membekali peserta dengan berbagi analisa dan pengalaman baik sebagai peneliti sosial politik, maupun sebagai pelayan Tuhan.
J. Kristiadi menyebut bahwa Pemilu dalam demokrasi adalah pemungutan atau memungut suara rakyat dan suara rakyat itu adalah suara Tuhan oleh karena itu hati-hati dengan suara rakyat yang sudah dipercayakan kepada caleg terpilih nantinya. Suara itu mengkomunikasikan kepentingan preferensi serta aspirasi publik kepada pemegang kekuasaan sehingga kebijakan memihak rakyat.
Peneliti senior CSIS ini menutup diskusi dengan pernyataan bahwa politik itu suci, wajib hukumnya para caleg kristiani terlibat di dalamnya dan juga mengingatkan politik itu sama dengan medan siasat berjuang untuk mencapai amanah yang dititipkan oleh rakyat pemilik suara.
Dalam sesi perkenalan yang dipandu Pdt. Anthonius Natan, memberi kesempatan kepada dua ormas menanggapi acara sosialisasi ini yaitu Ketum API (Asosiasi Pendeta Indonesia) dan Sekjen MUKI (Majelis Umat Kristen Indonesia). Harsanto Adi selaku Ketum API mengatakan kehadiran API tentu saja bermitra dengan semua caleg yang nantinya berjuang bersama untuk kepentingan umat, pengurus API sudah ada di hampir seluruh Indonesia dan ini adalah modal kita bersama untuk bersinergi.
Sementara itu Sekjen MUKI, Ega Mawardin dalam kesempatan itu mensosialisasikan MUKI telah hadir di 31 provinsi dan lebih dari 200 kabupaten/kota. MUKI adalah mitra strategis dalam berjuang untuk kepentingan umat Kristen, MUKI adalah ormas keumatan berbasis anggota dan berjuang untuk menyalurkan aspirasi dan kepentingan umat Kristen, maka kehadiran para senator dan legislator Kristen di parlemen adalah kepanjangan tangan umat.
Acara temu caleg ini memang panggung untuk para caleg memperkenalkan diri, hadir juga diantara peserta caleg yaitu Ketum PSI Grace Natali dengan para caleg PSI lainnya, juga kesempatan yang sama diberikan kepada caleg dari PDIP, Nasdem, Demokrat, Hanura dan partai-partai lainnya. Juga hadir kader MUKI yang jadi Caleg: Dr. Hotner Tampubolon (DPP MUKI) dan Ernawati Tampubolon (DPD MUKI BEKASI) berkesempatan memperkenalkan diri kepada seluruh hadirin. Juga hadir anggota calon senator dari DKI Jakarta Susana Suriani Sarumahayang juga ikut sosialisasi ini.
Kegiatan yang berlangsung dari pukul 17.00 ini ditutup pada pukul 21.00 dengan doa pengutusan dan berkat yang dipimpin oleh dua gembala senior masing-masing Pdt. Nus Remas dan Pdt. Roni Mandang.
(red)*