Jakarta, transoaransiindonesia.co.id — Kementerian Kominfo mengajak generasi muda sebagai agen perubahan melakukan literasi digital kepada masyarakat. Salah satu cara dengan bergabung menjadi Pandu Digital.
“Kita harus tanamkan mindset transformasi digital, yaitu mengubah cara-cara analog atau konvensional menjadi cara-cara digital. Sebab itu kami mengajak mahasiswa sebagai agen-agen perubahan bergabung dalam Pandu Digital untuk memberikan literasi digital pada masyarakat,” kata Slamet Santoso, Plt. Direktur Pemberdayaan Informatika dalam menyambut kunjungan mahasiswa dan pengajar dari Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon, di Gedung Kominfo Jakarta, Kamis (14/02/2019).
Slamet menjelaskan, Pandu Digital adalah masyarakat umum yang memiliki kompetensi literasi digital dan mampu bertugas sebagai perintis, pemandu, pemimpin, pendukung ataupun pelaku aktif atas tercapainya visi dan misi Pandu Digital. Pandu Digital diinisasi dan difasilitasi oleh jejaring Gerakan Nasional Siberkreasi.
Slamet juga mengingatkan mahasiswa agar mematuhi etika bermedia sosial dengan tiga langkah sederhana, yaitu pahami UU ITE, saring sebelum sharing, dan jangan menyebarkan konten-konten pribadi. Ia pun mendorong lulusan sarjana agar terjun berwirausaha dengan mendirikan startup-startup digital dan mengikuti Gerakan Nasional 1000 Startup Digital dari Kominfo.
Perwakilan dari Universitas Swadaya Gunung Jati menyampaikan tujuan kunjungan mereka ke Kominfo. Selain sebagai ajang silaturahmi dan memperluas wawasan, kunjungan juga dimaksudkan sebagai upaya mengejar akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Sedangkan peringkat universitas saat ini adalah nomor 190 di tingkat nasional.
Acara dilanjutkan dengan paparan dari perwakilan dari Direktorat Pengendalian Aplikasi Informatika, Direktorat Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan
dan Setditjen Aptika. Acara ditutup dengan diskusi terkait topik-topik di bidang aplikasi informatika.
(red)*