Jakarta, transparansiindonesia.co.id — Kebijakan dari Presiden Joko Widodo, mengenai Harga BBM yang oleh Presiden Joko widodo diturunkan, rupanya ditanggapi oleh Fadli Zon, yang mengatakan kebijakan tersebut sebagai upaya dari Jokowi, untuk menarik simpati warga masyarakat.
Menurut Fadli Zon, hal tersebut sebagai upaya pencitraan dari Jokowi untuk memenangkan pilpres mendatang, karena menurunkan harga BBM dimasa mendekati perhelatan Pilpres.
Namun pernyataan Fadli Zon tersebut, mendapat bamtahan keras dari Aliansi Masyarakat Transparansi Indonesia (AMTI), melalui Ketua Umum-nya Tommy Turangan SH, mengatakan bahwa apa yang disampaikan oleh Fadli zon tersebut, adalah tidak benar karena diturnkannya harga BBM dikarenakan beberapa faktor, salah satunya yakni penguatan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS, serta tren menurunnya harga minyak mentah dunia, dan disamping itu juga Pertamina senantiasa memperhatikan daya beli masyarakat.
“Pernyataan Fadli Zon tersebut sangat tidak masuk akal, karena turunnya harga BBM bukan untuk pencitraan Jokowi, tapi karena ada berbagai Faktor yang dipertimbangkan, dan melihat daya beli masyarakat, jadi kalau ini disebut sebagai pencitraan sangat tidak betul,” kata Turangan.
Turangan pun menambahkan bahwa fakta dilapangan selama ia mengunjungi beberapa daerah, rasa kepuasan maayarakat terhadap kinerja Jokowi sangat tinggi, karena masyarakat sudah banyak merasakan apa yang telah dibuat Jokowi, apalagi soal penegakan hukum sehingga para bandit-bandit tidak ada kesempatan lagi untuk melakukan korupsi, atau tindak kriminal lainnya, menurutnya pula bahwa mereka yang tidak suka dengan Jokowi, karena merasa tidak ada lagi kesempatan untuk melakukan korupsi.
(red)*