Sulut, transparansiindonesia.co.id – Media memiliki peran yang sangat vital bagi Komisi Pemilihan Umum (KPU). Hal itu diungkapkan Komisioner KPU Sulut Divisi Sumber Daya Masyarakat Salman Saelangi, saat Forum Group Discussion bertema
Peran Media dalam Pelaksanaan Kampanye Peserta Pemilu Serentak tahun 2019, dengan Tagar Anti Hoax, Anti SARA dan Anti Politik Uang, di Hotel Aryaduta Manado, Kamis (22/11/2018) kemarin.
“Tak hanya itu peran peran media pada proses demokrasi di Indonesia terutama menjelang Pemilu 2019 sangatlah penting, sebagai alat informasi yang valid kepada masyarakat,” ujar Saelangi.
Dia pun mengingatkan para awak media agar dalam sosialisasi calon legislatif dan calon DPD di media massa, tidak memasukkan unsur citra diri dan ajakan. “Unsur citra diri untuk calon legislatif adalah logo dan nomor urut partai. Sementara untuk calon DPD adalah foto dan nomor urut. Di posisi ini KPU tidak menyarankan namun tidak melarang,” terangnya.
Sementara itu, Ketua KPU Sulut Ardiles Mewoh, dalam materinya, mengatakan bahwa KPU siap menerima kritikan media. “Tugas dari KPU itu melayani. Dalam melayani, ya harus siap menerima kritikan. Jadi jangan mau kerja di KPU kalau tidak mau dikritik. Lebih baik diam di rumah,” tegas Mewoh.
Dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh media yang telah ikut berperan aktif dalam kegiatan KPU. “Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada media. Saya yakin ke depannya kita akan bekerja sama lebih baik lagi untuk memberikan informasi kepada masyarakat,” pungkasnya.
(red)*