Labuhanbatu (Sumut), transparansiindonesia.com – Mafia CPO yang berada didesa Bulu Cina Kecamatan Bilah Hulu Kabupaten Labuhanbatu mengaku tidak takut kepada siapapun, termasuk wartawan, karena mereka mengaku sudah pernah memukul wartawan yang coba macam macam.
Demikian dikatakan oknum yang bermarga Sinurat kepada wartawan di markasnya, Jumat, (10/5/5) “Saya tidak takut sama siapapun. Kalau mau berkawan ya berkawan, tapi jangan fhoto fhoto. Saya sudah pernah memukul wartawan ya” ucap Sinurat dengan garang.
Sangkin garangnya, saat wartawan mengabadikan satu unit dump truk tangki lagi kencing, hampir terjadi insiden, karena mafia CPO tersebut menyerbu mobil yang dikenderai wartawan.
“Siapa yang mengambil fhoto tadi lae”tanya Sinurat. Wartawan langsung menjawab, “ini memang tugas kami” jawab wartawan
Ishak ketua Serikat Buruh Merdeka Indonesia (SBMI) Labuhanbatu Raya yabg dimintai tanggapannya terkait Mafia CPO tersebut, kepada wartawan menyebutkan, pihaknya meminta agar Polres menutup dan memberi tindakan hukum bagi penampung dan pemback up mafia CPO tersebut, Senin (14/5/2018).
“Apa bila tidak segera ditutup dan penampung serta pemback up mafia CPO tidak diberi sanksi hukum, SBMI akan melakukan aksi unjuk rasa ke Mapolres Labuhanbatu” ucap Ishak.
Disisi lain, Ishak menerangkan, mafia CPO itu mengakibatkan Rendement (kualitas) CPO menjadi rendah, sehingga harga buah sawit rendah dan berdampak kepada in come buruh perkebunan dan petani sawit.
“SBMI mengajak seluruh petani sawit dan buruh berkebunan melakukan aksi unjuk rasa menutup penampungan CPO di Bulu Cina yang sudah lebih setahun beroperasi” ujar Ishak.
Sedangkan AKP T Fathir, Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu kepada wartawan mengatakan pihaknya akan melakukan lidik.
(AM/TI)*