Jakarta/transparansiindonesia.com – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, menerima kunjungan dari Claude Bruderlein, Profesor Ilmu Diplomasi Universitas Harvard, yang beberapa tahun ini tinggal di Jenewa Swiss sebagai Direktur Frontline Negotiation, sekaligus juga teman lama dari Gubernur DKI Jakarta tersebut.
“Kami pernah sama-sama menginisiasi program southeast asia peace lab di Universitas Paramadina” kata Anies.
Claude kembali ke Jakarta dalam rangka menghadiri konferensi Humanitarian Access and Negotiations in Asia yang dibuka langsung oleh Menteri Luar Negeri pada pagi tadi (10/3).
Dalam kesempatan tersebut, kedua tokoh ini ngobrol santai, sambil juga membicarakan potensi kerjasama, dimana Jakarta dan Indonesia pada umunya mempunyai pengalaman yang bisa dibagikan kepada dunia.
“Sejak pertama kali ketemu sekitar 10 tahun yang lalu, Ia (Claude) sering mengungkapkan betapa banyak hal yang ia pelajari di Indonesia, bahkan waktu itu kami sempat buat satu mata kuliah yang diikuti oleh mahasiswa pasca sarjana dari Universitas Harvard, dimana sebagian kuliahnya dilakukan di Jakarta, dan study lapangannya di Aceh.
Dalam diskusi ini keduanya pun membicarakan kuliner khas indonesia, yang membuat Claude merasakan kenangannya waktu diIndonesia. “Intinya diskusi kami ini sangat mengesankan.” tutup Anies. (red/TI)*