Jakarta/transparansiindonesia.com–TUDINGAN Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menyebut 10 proyek infrastruktur di Jakarta tidak memiliki analisa mengenai dampak lingkungan dan lalu lintas (amdal lalin), dibantah para kontraktor.
Bahkan Presiden Joko Widodo pun mengaku heran dengan tudingan Anies. Presiden menyebut amdal sejumlah proyek itu sudah diselesaikan.
“Lah wong sudah dipakai, gimana sih,” ujar Presiden seusai meresmikan Tol Becakayu, Jum’at (3/11).
Tol Becakayu termasuk yang disebut Anies menjadi salah satu proyek yang tidak ada amdal lalin.
Sementara itu, Direktur Utama Waskita Karya M Choliq menegaskan tol Becakayu sudah mendapatkan amdal lalin. BUMN ini merupakan kontraktor pembangunan proyek tol tersebut.
Menurutnya, jika tidak ada amdal lalin, tol seksi I B dan C tidak bisa diresmikan sekarang ini.
“Setiap bangunan yang dimulai pasti sudah ada amdal. Sudah pasti itu, kalau tidak ada amdal berarti salah,” tegas Choliq di tempat yang sama.
Dikatakan Anies, tidak adanya amdal lalin berdampak pada kemacetan parah di titik-titik pembangunan dan merumitkan petugas kepolisian mengatur arus lalu lintas. Dia akan mengecek alasan ke-10 proyek yang sudah berjalan itu tidak punya amdal lalin.
Setali tiga uang, PT Adhi Karya yang menjadi kontraktor di proyek pembangunan light rapid transit (LRT) juga mengaku telah mengantongi amdal.
“Terkait dengan hal tersebut, amdal sudah ada untuk proyek LRT. Sedangkan traffic management during construction dilakukan koordinasi dengan para pihak terkait antara lain Dishub, Kepolisian dan lainnya,” kata Corporate Secretary Adhi Karya Ki Syahgolang Permata.
Sementara, untuk proyek lainnya yang dibangun Pemprov DKI, tiga flyover yakni di Pancoran, Cipinang Lontar, dan Bintaro, serta tiga underpass di Kartini, Mampang Kuningan, Matraman juga telah dibuat amdal lalin.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Simpang dan Jalan Dinas Bina Marga Provinsi DKI Heru Suwondo. Pihaknya juga telah berkoordonasi dengan Dishubtrans DKI dan Direktorat Lalulintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya.
“Dari amdal yang kami lakukan terhadap kegiatan tersebut, di dalamnya sudah ada mengenai pengaturan lalu lintas. Masalah amdal lalin itu pun selalu dibahas melalui rapat-rapat di Polda, mengatur mengevaluasi kondisi traffic dilokasi kegiatan, jadi kami selalu berkoordinasi dengan kepolisiaan dan Dishub,” tutur Heru
Heru mengatakan, ke-10 proyek yang disebut tidak ada amdal lalin itu disampaikan oleh pihak Dirlantas Polda Metro Jaya. Sementara saat dihubungi melalui sambungan telepon untuk diminta tanggapan, Direktur Direktorat Lalulintas Polda Metro Jaya Kombes Halim Pagarra tak merespons. (red/TI)